Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MANAJEMEN PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) menargetkan pendapatan premi baru sebesar dua digit hingga akhir tahun ini.
Itu diyakini bisa terealisasi dengan hadirnya sejumlah produk inovasi kesehatan di tahun ini.
"Meski perekonomian belum begitu membaik, kami yakin bisa meraih pendapatan double digit," ujar Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto pada peluncuran produk Family Care Optima di Jakarta, Kamis (30/3).
Ia mengatakan berdasarkan survei Cigna, mayoritas masyarakat Indonesia amat mementingkan keluarga dari sisi kesehatan.
Survei Skor Kesejahteraan Cigna pada 2015 juga mengungkapkan salah satu kekhawatiran masyarakat Indonesia khususnya yang berusia 30-40 tahun ialah biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat.
"Maka itu, sebagai perusahaan asuransi yang fokus pada perlindungan kesehatan, Cigna merancang Family Care Optima agar bisa memberi perlindungan kesehatan masyarakat yang berorientasi pada keluarga secara optimal," kata dia.
Marketing Director Cigna Indonesia Ben Furneaux mengatakan Family Care Optima ialah asuransi kesehatan yang melindungi suami-istri dan tiga anak dalam satu keluarga hanya dengan satu premi.
"Manfaatnya lengkap termasuk santunan harian rawat inap, ICU, biaya operasi, dan biaya rawat jalan pascarawat inap," ujarnya.
Itu bisa diperoleh nasabah dengan premi terjangkau, mulai Rp16 ribu per hari untuk satu keluarga, sudah memperoleh total manfaat maksimal Rp100 juta selama setahun.
"Keunggulan produk ini ialah pengembalian premi sebesar 30% tiap lima tahun, ada atau tidak ada klaim. Nasabah pun mendapatkan perawatan kesehatan di lebih dari 700 rumah sakit."
Berkat keunggulan itu, Herlin meyakini produk itu bisa diterima masyarakat, terlebih ada bonus menonton bioskop gratis tiap bulan.
"Kami yakin produk ini bisa meningkatkan pendapatan premi hingga dua digit di akhir tahun," tuturnya.
Hal sama dikatakan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim.
Meski perekonomian global pada 2017 masih lesu, industri asuransi jiwa terus bertumbuh, diperkirakan sekitar 10%-30%.
"Dalam kondisi ekonomi terjelek pun pada 2015, asuransi jiwa masih tumbuh 10%." (RO/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved