Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
NEGARA-negara di Eropa tengah disasar Indonesia dalam rangka memperluas pangsa ekspor. Salah satu caranya, dengan melanjutkan perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) untuk menghasilkan pakta perdagangan bebas (FTA), baik dengan negara Uni Eropa (UE) maupun negara di luar organisasi tersebut.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan perwakilan Indonesia tengah melanjutkan putaran ke-12 perundingan CEPA dengan European Free Trade Association (EFTA) di Jenewa, Swiss. EFTA adalah asosiasi perdagangan bebas yang beranggotakan empat negara, yaitu Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia.
"EFTA itu bukan anggota UE. Jadi memang beda dengan Indonesia European Union-CEPA (IEU-CEPA). Kita mau raup banyak potensi dari negara Eropa," ucap Iman kepada Media Indonesia, Kamis (30/3).
Menurut Iman, perundingan CEPA antara Indonesia dan EFTA sudah dimulai jauh sebelum perundingan IEU-CEPA. Fokus kerja sama dengan negara-negara non-Uni Eropa itu lebih mengarah pada peningkatan investasi dan ekonomi lainnya.
Adapun dengan Uni Eropa, Iman menyebut kerja sama yang disasar nantinya berupa perluasan perdagangan barang dan jasa serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. "Fokus utamanya memang juga sedikit berbeda," tukas Iman.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Duta Besar RI Soemadi DM Brotodiningrat yang memimpin Delegasi Indonesia pada perundingan IEFTA-CEPA menjelaskan kerja sama itu akan memberikan manfaat dan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
“Penyelesaian Indonesia-EFTA CEPA yang dicapai melalui perundingan kali ini merupakan upaya membuka akses pasar yang lebih luas, mendorong ekspor, dan menarik investasi dari kawasan Eropa, terutama dari negara-negara anggota EFTA,” ujar Soemadi.
Selain itu, karena pasar EFTA terintegrasi dengan Uni Eropa melalui European Economic Area (EEA) dan Swiss-European Union Bilateral Agreement, EFTA juga berpotensi untuk menjadi pintu masuk produk ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa.
Soemadi menjelaskan pada putaran ke-12, kedua pihak melanjutkan pembahasan isu-isu di bidang perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, kekayaan intelektual, kerja sama dan pengembangan kapasitas, serta perdagangan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Dia pun berharap Indonesia bisa segera menyelesaikan IEFTA-CEPA agar tidak kalah bersaing dengan Vietnam dan Filipina. Pasalnya, dua negara anggota ASEAN itu sudah menyelesaikan CEPA dengan negara-negara EFTA.
"Kedua belah pihak (Indonesia dan EFTA) optimistis proses perundingan dapat diselesaikan tahun ini sesuai target yang dicanangkan pemerintah," imbuh Soemadi. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved