Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengingatkan agar daerah yang memiliki cadangan migas tidak mengedepankan egoregional dan sektoral.
Sebaliknya, ke depan, rasa ego itu harus bisa diredam.
Kuncinya ada kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, dan provinsi serta investor dan pemangku kepentingan lain.
"Dengan begitu, daerah bukan jadi objek bisnis, tapi didorong jadi subjek agar tumbuh dan mandiri," ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi pada pembukaan Temu Usaha Hulu Migas dengan Pengguna Gas di Banggai, Sulawesi Tengah, kemarin.
Turut hadir, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Bupati Banggai Herwin Yatim, dan para pengusaha pengguna gas.
Dengan kata lain, jelas Amien, semua pihak harus berkomitmen membangun daerah dari potensi migas.
"Untuk itu, kami mendukung penuh keterlibatan daerah dalam industri hulu migas," ujarnya.
Atas dukungan itu, Amien menjelaskan daerah penghasil migas akan menerima dana bagi hasil dan peluang mendapat participating interest maksimal 10%.
Di sisi lain, masih ada potensi multiplier effect dari kegiatan hulu migas itu.
Proyek hulu migas diharapkan dapat melibatkan badan usaha milik daerah (BUMD) dan perusahaan swasta daerah untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan kemampuan.
Lapangan pekerjaan pun bertambah signifikan.
"Contohnya, proyek Banyu Urip di Wilayah Kerja Cepu Bojonegoro, Jatim, yang mendapat banyak manfaat," ujarnya.
Longki Djanggola berharap semua pihak berpegang pada asas keseimbangan dan keterbukaan dalam memanfaatkan potensi migas seperti gas alam cair di Sulteng.
"Jangan sampai masyarakat seperti peribahasa jangan jadi tikus mati di lumbung padi."
Kurangi impor plastik
Di Palembang, Sumsel, PT Pertamina meluncurkan produk polipropilena (polypropilene) Pertamina dengan merek Polytam High Grade di kilang Refinery Unit III Plaju.
Polipropilena ialah bahan baku pembuatan plastik yang banyak digunakan pada industri kemasan makanan dan minuman.
"Peluncuran polypropilene bermerek Polytam High Grade ini diharapkan dapat mengurangi impor bahan baku plastik dan memenuhi kebutuhan polypropilene berkualitas tinggi. Polytam High Grade ini ialah produk polypropilene berkualitas tinggi yang lebih tahan panas dan oksidasi dan memiliki warna lebih putih," ujar Direktur Pengolahan PT Pertamina Toharso.
Industri plastik kini masih bergantung pada bahan baku plastik impor. Data Kemendag pada 2015 mencatat nilai impor bahan baku plastik senilai US$6,9 miliar.
Toharso menjelaskan Polytam High Grade yang diproduksi kilang Refinery Unit III Plaju akan mencapai 4.000 ton tiap bulan untuk kebutuhan industri pengolahan bahan baku plastik.
Distribusi dilakukan di Medan, Jabodetabek, Lampung, Bandung, dan Semarang.
(RO/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved