Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PRESIDEN Joko Widodo menginginkan percepatan pembangunan bendungan atau waduk guna memenuhi ketersediaan air baku di seluruh Indonesia.
Salah satunya adalah pembangunan Bendungan Sei Gong di Batam, Kepulauan Riau. Bendungan ini sedianya akan rampung pada akhir 2018 dipercepat menjadi pertengahan tahun depan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan Bendungan Sei Gong, di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (23/4).
“Nantinya akan digunakan untuk air baku yang akan digunakan di Galang, Rempang, utamanya di Kota Batam yang masih kekurangan. Jadi kita harapkan ini akan selesai, kalau rencananya di diakhir 2018, tapi tadi kita berbincang mudah-mudahan pertengahan tahun depan bisa selesai,”kata Presiden Jokowi.
Bendungan Sei Gong ini lanjut Jokowi pengerjaanya sudah mencapai 35 % progres fisiknya. Jokowi pun mengatakan dalam proses pembangunan bendungan yang dimulai sejak Januari 2016 ini tidak ditemukan permasalahan apa pun teramsuk pembebasan lahan. Sebab seluruh tanah yang ada di lokasi proyek merupakan tanah negara.
"Tidak ada kendala. Ini (tanah) miliknya otoritas ada yang konservasi, pinjam pakai. Kalau soal ganti rugi bukan soal lahan mungkin tanamannya saja. Semua sama-sama tanah negara," kata Jokowi.
Di tempat yang sama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menyatakan pertimbangan pemilihan lokasi di Batam karena diprediksi pertumbuhan penduduk di Batam akan tinggi. Oleh karena itu diperlukan upaya dini agar kebutuhan air bagi masyarakat dapat terpenuhi.
Selain itu proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 5,6% akan berpotensi menaikkan ekskalasi kebutuhan air baku baik bagi industri ataupun untuk rumah tangga.
"Dengan pertambahan penduduk dan dengan kegiatan ekonominya pasti masih akan butuh air baku lagi, jadi masih kita cari lagi potensi untuk bisa dibangun embung untuk waduk muara yang ada di muara sungai Batam, Rempang Galang nanti akan dijadikan satu dan akan di bawa ke Batam (dengan pipa)," kata Basuki.
Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan bendungan ini, lanjut Basuki, sebesar Rp238,44 miliar. Secara teknis kata Basuki bendungan baru bisa dimanfaatkan sebagai sumber air baku khususnya di kota Batam diperkirakan baru tercapai pada 2019. Hal ini karena diperlukan upaya membangun jaringan distribusi air melalui perpipaan.
Diperkirakan bendungan dapat menampung debit air hingga 11,8 juta meter kubik. Di kota Batam rata-rata kebutuhan air baku saat ini sebesar 3.250 liter per detik. Tapi saat ini baru tersedia 2.800 liter per detik.
"Kapasitas sekitar 400 liter per detik yang bisa dialirkan dengan volume tampungan 11 juta meter kubik, dengan itu akan menyuplai Batam sekitar 400 liter per detik. Ini sudah mencukupi kebutuhan untuk tahun ini dan mungkin 1-2 tahun ke depan," ujar Basuki. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved