Proteksi Ancaman Global

Dro/X-4
23/3/2017 06:22
Proteksi Ancaman Global
(Sri Mulyani memaparkan soal hasil pertemuan G-20 di Jerman pada 17-18 Maret lalu. -- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani mengatakan pascapertemuan G-20 tingkat menteri keuangan di Jerman pada 17-18 Maret lalu terungkap bahwa proteksionisme ialah suatu ancaman yang nyata dalam perdagangan global.

Selain itu, pertemuan tersebut belum melahirkan kesepakatan arah ekonomi dunia jika dibandingkan pada pertemuan G-20 sebelumnya.

"Ini kemunduran bagi G-20, Indonesia betul-betul mewaspadai kondisi ini sebab peranan perdagangan cukup besar pada ekonomi kita. Saya sudah meminta tim keuangan untuk melihat implikasi dari kualitas pertemuan G-20, bagaimana dampaknya?" jelas Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Jakarta, kemarin.

Sri Mulyani--yang baru menghadiri pertemuan menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20 di Jerman--mengatakan bahwa menteri keuangan dari negara anggota di Eropa, Asia, dan Amerika Latin menyadari dampak buruk dari proteksionisme.

"AS tetap meminta perdagangan fair yang hanya sesuai dengan kebutuhannya sehingga tidak selalu sama dengan kebutuhan global," kata Sri.

Semua menkeu dari Eropa, Asia, dan Amerika latin, kata dia, menyuarakan pentingnya perdagangan global dalam pemulihan ekonomi dan mengharapkan komitmen terhadap sikap antiproteksionis.

"Jika semua negara melakukan hal yang sama, akan terjadi perang dagang dan perang currency (kurs mata uang) yang pasti berpengaruh ke semua negara," cetus Sri. (Dro/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya