Kemendag Tambah Titik Pantauan Pasar Antisipasi Puasa dan Lebaran

MENJELANG bulan puasa dan hari Lebaran 2017, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya telah menambah jumlah titik pemantauan pasar terkait 18 komoditas bahan pokok, di 84 pasar rakyat, serta pasokan cabe dan bawang merah di 10 pasar induk, dan enam sentra produksi.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah membangun sistem informasi harga dan pasokan yang terintegrasi, agar sekaligus mampu melakukan pemantauan harga barang pokok dan barang penting di 165 pasar rakyat yang ada di 34 ibu kota provinsi dan 48 kabupaten/kota secara harian.

"Dari hasil pantauan dalam kurun waktu sebulan terakhir, tercatat harga barang kebutuhan pokok cenderung stabil turun, terutama untuk cabe rawit merah, cabe merah besar, dan cabe merah keriting, yang masing-masing turun 13,85%,13,88%, dan 10,54%," ungkap Enggar usai melakukan rapat bersama pemerintah daerah, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (22/3).

Ia juga menugaskan para pemerintah daerah untuk turut memantau dan melaporkan perkembangan harga harian dan jumlah stok barang kebutuhan pokok yang dimiliki pedagang di pasar pantauan secara intensif pada 14 hari sebelum bulan Puasa sampai dengan dua hari setelah Lebaran.

"Pemerintah Daerah diharapkan dapat mencarikan solusi alternatif distribusi apabila terjadi hambatan atau gangguan kelancaran distribusi di tingkat regional dan nasional seperti pasar tumpah, kerusakan jalan, dan hambatan lainnya," imbaunya.

Upaya lainnya yakni dengan melakukan pemotongan rantai distribusi dan optimalisasi peran BUMN sebagai penyangga dan stabilisator harga pangan, seperti memaksimalkan peran Perum Bulog dalam stabilisasi harga dan pasokan beras, serta penyediaan alternatif pasokan yang lebih murah ke pasar, misalnya penyediaan daging beku. (OL-5)