Bank Dunia Perkirakan Ekonomi Indonesia 2017 Tumbuh 5,2%

Suci Sedya Utami/MTVN
22/3/2017 16:23
Bank Dunia Perkirakan Ekonomi Indonesia 2017 Tumbuh 5,2%
(ANTARA)

BANK Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh sebesar 5,2%. Angka ini tentu melebihi asumsi Pemerintah yang disususn dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 5,1%. Sementara tahun depan, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,3%.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan sektor fundamental ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan baik meski dikelilingi kondisi ketidakpastian seperti harga komoditas yang belum sepenuhnya membaik.

"Kita prediksikan ekonomi Indonesia mampu tumbuh sekitar 5,2%," kata Chaves, di Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (22/3).

Untuk pertumbuhan konsumsi rumah tangga diproyeksikan akan meningkat karena nilai tukar rupiah yang stabil meningkatkan kepercayaan konsumen. Sementara upah riil yang lebih tinggi dan angka pengangguran yang terus menurun memberi dukungan bagi peningkatan daya beli konsumen.

Sementara pertumbuhan investasi swasta juga diperkirakan meningkat oleh karena harga komoditas yang sudah pulih kembali, serta efek dari pelonggaran moneter pada 2016, dan reformasi ekonomi baru-baru ini.

Pada saat yang sama, harga komoditas yang lebih tinggi juga akan mengurangi kendala fiskal dan meningkatkan belanja pemerintah, sedangkan pertumbuhan global yang menguat akan meningkatkan ekspor.

Oleh karena itu, baik belanja pemerintah maupun ekspor kemungkinan akan pulih dari kontraksi yang dialami di 2016. Walaupun tingkat pertumbuhan PDB dalam jangka menengah diproyeksikan dapat melampaui tingkat pertumbuhan beberapa tahun terakhir ini, proyeksi pertumbuhan tahun ini masih lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan yang terjadi setelah terjadinya krisis keuangan di 2008. Saat itu perekonomian pulih kembali dari pelemahan ekonomi global.

Menurut Chaves, perlu adanya semangat dalam menjaga perekonomian pada lajur perubahan struktural yang terus menerus dilakukan, untuk dapat lebih meningkatkan potensi pertumbuhan perekonomian.

Inflasi diperkirakan akan secara sementara meningkat pada 2017. Inflasi harga konsumen diperkirakan akan melonjak dari sebesar 3,5% 2016 menjadi 4,3% pada 2017 karena adanya kenaikan tarif listnk dan pajak kendaraan bermotor. Namun demikian, inflasi diproyeksikan akan menurun pada tahun 2018 oleh karena hilangnya efek kenaikan harga.

Defisit fiskal diproyeksikan akan meningkat oleh karena meningkatnya investasi infrastruktur publik. Keseimbangan fiskal pemerintah pusat diproyeksikan sebesar 2,6% dari PDB pada 2017, lebih besar dan defisit sebesar 2,4% dalam APBN Pemerintah di 2017 yang sudah disetujui.

Lebih jauh terkait belanja pemerintah yang lebih tinggi, sebagian karena adanya upaya baru untuk meningkatkan investasi infrastruktur publik, diharapkan sebagian akan diimbangi oleh pertumbuhan penerimaan, yang pada gilirannya akan dihasilkan oleh pertumbuhan PDB yang lebih kuat dan dividen dari reformasi kebijakan administrasi dan perpajakan. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya