Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEMENTERIAN Pertanian siap menyediakan fasilitas silo dan pengering di dua wilayah sentra produksi jagung baru sebagai upaya mengatasi persoalan pascapanen. Dua lokasi tersebut terletak di Sulawesi Utara dan Gorontalo.
“Ada potensi untuk areal tanam baru di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Di sana masih banyak kebun kosong yang bisa digunakan untuk jagung. Luasnya sekitar sekarang ada 350 ribu hektare (ha). Kami inginkan minimal ada 500 ribu ha areal tanam baru,” ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumardjo Gatot Irianto di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu (22/3).
Tanpa menyebutkan berapa anggaran yang akan dikeluarkan, ia mengatakan pengadaan silo dan pengering menjadi salah satu perhatian utama guna mendorong hasil produksi jagung yang menjadi kebutuhan pakan ternak nasional.
Pemerintah juga bekerja sama dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dalam memetakan wilayah-wilayah mana saja yang sudah terdapat silo serta pengering dan dimana saja yang belum.
“Kami ingin tahu bagaimana kondisinya supaya produksi dan pengembangan luas areal bisa disinkronkan. Jangan sampai panen jagung tetapi tidak ada silonya,” sambung Gatot.
Pada tahun lalu, produksi jagung dalam negeri mencapai 23,9 juta ton. Tahun ini, dengan total luas tanam jagung mencapai 6,43 juta ha, diprediksi jumlahnya akan bertambah namun tidak dalam angka yang signifikan.
Jumlah tersebut dianggap sudah cukup untuk menutup kebutuhan di dalam negeri yang mencapai 18 juta ton, baik untuk konsumsi maupun pakan ternak.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo mengatakan kurangnya fasilitas pascapanen memang menjadi kendala produksi jagung di wilayah-wilayah sentra baru.
“Sekarang di Jawa infrastrukturnya sudah mapan, yang belum itu di luar jawa. Kalau produksi mau dikirim ke Jawa atau diekspor pun kan tetap harus dikeringkan dulu, harus dalam kondisi kering,” tuturnya.
Ia pun mengamini pernyataan pemerintah yang hendak melakukan pengadaan fasilitas pascapanen di sentra-sentra baru.
“Katanya bisa segera, tapi segeranya kapan itu butuh waktu,” terangnya.
Ia menyebutkan, di seluruh Indonesia, GPMT saat ini memiliki silo dan pengering dengan kapasitas 1,4 juta ton per bulan. Adapun, kebutuhan jagung untuk produksi pakan ternak mereka mencapai 6,8 juta ton per tahun. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved