Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DIREKTUR Penilaian Perusahaan bursa efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengungkapkan ada sekitar 3-4 perusahaan yang tahun ini berpotensi dikeluarkan atau dihapus pencatatan sahamnya dari pasar modal (delisting).
Keputusan delisting dapat diterapkan pada perusahaan yang telah mengalami suspensi perdagangan di bursa selama dua tahun. Dalam masa suspensi itu kinerja perusahaan tidak menunjukkan perbaikan atau malah cenderung memburuk.
“Delisting yang sudah memenuhi kriteria, ada 3-4 perusahaan. Total emiten yang disuspensi ada 27 perusahaan, terdiri atas beragam penyebab, seperti tidak memenuhi waktu laporan keuangan selama dua tahun, perusahaan sudah tidak dapat lagi beroperasi, transaksi yang berfluktuasi terlalu tinggi, going concern perusahaan-perusahaan. Ada juga perusahaan yang tidak bisa memenuhi kewajiban keterbukaan kepada investor publik, termasuk free float. Namun ini tidak banyak,” ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, kemarin.
Bila suatu emiten delisting, pemegang saham publik tetap pemegang saham perusahaan, hanya saja posisinya tidak di bursa. Jadi, tidak ada kewajiban publikasi laporan keuangan dan ketentuan keterbukaan seperti yang dicantumkan dalam Peraturan OJK Nomor 11 2017 tentang laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
“Pada perusahaan yang disuspensi, sebagian besar memang ekuitinya sudah negatif. Sebagai perusahaan, kalau modal sudah negatif, tidak ada lagi harganya. Itu salah satu yang kami perlu sampaikan ke masyarakat dan perlu diperhatikan ketika memutuskan untuk investasi,” jelasnya.
Tindakan delisting bukan hal yang baru di bursa. BEI dalam kurun delapan tahun terakhir telah melakukan delisting terhadap 28 emiten. Tahun lalu BEI tidak melakukan delisting. Pada 2015, BEI melakukan delisting terhadap tiga emiten, yaitu Davomas Abadi Tbk, Bank Ekonomi Raharja Tbk, dan Unitex Tbk.
Restrukturisasi
Samsul Hidayat menambahkan, bila perusahaan melakukan restrukturisasi, ada kemungkinan mereka dapat hidup kembali, antara lain dengan mengonversi utang menjadi saham sehingga utang berkurang dan saham bertambah dan modal menjadi kembali positif .
Beberapa perusahaan diakuinya sudah dan sedang melakukan restrukturisasi untuk segera keluar dari suspensi. Contohnya Rimo, yang saat ini sedang melakukan rights issue senilai Rp4,1 triliun.
BEI mencatat nilai rata-rata transaksi margin di pasar saham domestik meningkat kurang lebih 180% menjadi sekitar Rp400 miliar dari sebelumnya sekitar Rp148 miliar.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya mengemukakan peningkatan rata-rata transaksi itu seiring dengan telah direlaksasinya jumlah saham yang dapat ditransaksikan secara margin pada awal Februari 2017.
Per Maret 2017, lanjut dia, daftar efek yang dapat ditransaksikan secara margin 185 saham, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebanyak 180 saham. (Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved