Mandiri Luncurkan Layanan Digital Mandiri Online

Fathia Nurul Haq
21/3/2017 19:19
Mandiri Luncurkan Layanan Digital Mandiri Online
(ANTARA/Reno Esnir)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meluncurkan Mandiri Online, yakni layanan perbankan digital yang mengintegrasikan Mandiri internet dan Mandiri mobile. Layanan ini diproyeksikan akan menggeser dua pendahulunya tahun depan.

Namun, berbeda dengan dua pendahulunya, Mandiri Online menyediakan fitur perbankan yang sebelumnya hanya bisa dilakukan di kantor cabang.

"Seperti yang kita sampaikan, nanti tiap bulan ada fitur baru. Terdekat nanti bisa buka deposito lewat aplikasi. Kita juga akan sediakan nanti kalau nasabah mau ajukan pinjaman bisa," jelas Senior EVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (21/3).

Georgino menjelaskan pinjaman yang nantinya bisa diajukan via aplikasi terutama pinjaman konsumer seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan, serta pengajuan kartu kredit mandiri.

Memang fitur itu belum tersedia saat ini pada aplikasi Mandiri Online, namun ia memastikan tiap bulannya fitur-fitur baru akan ditambahkan untuk menambah kepuasan nasabah.

Lagipula, lanjutnya, saat ini nasabah Mandiri masih menggunakan dua aplikasi daring yang sudah ada, yakni Mandiri Mobile dan Mandiri Internet.

SVP Digital Banking dan Financial Inclusion Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji mengatakan para nasabah memiliki waktu paling lambat 6 bulan untuk beralih dari aplikasi lama menjadi Mandiri Online.

"Kalau tidak dipaksa biasanya susah ada kesadaran untuk beralih, padahal aplikasi ini kami yakini lebih baik dan memuaskan. Harapannya nasabah bisa lebih loyal," ucap Rahmat.

Saat ini tercatat 20% dari pengguna aplikasi daring Mandiri yakni 8 juta nasabah merupakan pengguna aktif. "Target kita tahun ini paling tidak Mandiri Online memiliki 2,5 juta penggua aktif," tutur Rahmat.

Menurut Rahmat, saat ini setiap bulannya transaksi yang dilakukan di luar kantor cabang Mandiri dan anjungan tunai mandiri (ATM) mencapai Rp60 triliun. Aplikasi berbasis bisnis atau mobile bisnis secara terpisah melayani Rp30 triliun-Rp40 triliun. Sementara transaksi retail nonfinansial rata-rara sebesar Rp145 juta per bulan. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya