Indonesia Butuh Puluhan Ribu Tenaga Terampil

KEMENTERIAN Perindustrian mencatat kebutuhan tenaga kerja industri terampil berdasarkan permintaan asosiasi dan perusahaan industri pada 2016 lalu mencapai 73.500 orang. Dari jumlah tersebut, kebutuhan terbesar ada pada tenaga operator garmen di Surakarta dan sekitarnya, yakni 30 ribu orang. Selain itu, bila dilihat berdasarkan subsektornya, kebutuhan tenaga kerja industri terampil dari 2016 hingga 2020 secara rata-rata diproyeksi mencapai 600 ribu orang per tahunnya.

Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Kementerian Perindustrian Mujiyono mengatakan, dari 73.500 tenaga yang dibutuhkan, pihaknya hanya mampu penuhi 11.622 orang. "Pada 2017 ini, kami menargetkan sebanyak 22 ribu tenaga kerja dapat disediakan melalui diklat sistem 3 in 1," tuturnya saat dijumpai dalam acara diskusi di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, diklat sistem 3 in 1 yang dimaksud yakni pelatihan lalu mendapat sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja. Mujiyono memaparkan, selama 2014 hingga 2016, jumlah tenaga kerja yang telah dilatih, disertifikasi, terserap bekerja melalui diklat sistem 3 in 1 tersebut sudah sebanyak 37.334 orang.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Dedy P