Geliat Harga Minyak Sawit Global tidak Pengaruhi Kinerja Ekspor

(Pra/E-2)
18/3/2017 03:13
Geliat Harga Minyak Sawit Global tidak Pengaruhi Kinerja Ekspor
(ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

KINERJA ekspor minyak sawit Indonesia (CPO dan turunan, PKO dan turunan, oleochemical dan biodiesel) naik 2% dari 2,78 juta ton terkerek menjadi 2,84 juta ton jika dibandingkan dengan ekspor pada Desember 2016. Sebaliknya, kinerja produksi minyak sawit menurun cukup signifikan yaitu 9% atau dari 3,15 juta ton pada Desember 2016 turun menjadi 2,86 juta ton pada Januari 2017.

Menurut rilis yang dikeluarkan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), penurunan produksi hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Namun, ekspor yang meningkat dan produksi yang turun tidak serta-merta menggerus stok minyak sawit di Indonesia. Awal 2017, Gapki telah mengeluarkan data stok minyak sawit Indonesia pada Desember 2016 diperkirakan hanya sekitar 1,07 juta ton dan produksi minyak sawit sekitar 34,5 juta ton (31,5 juta ton CPO dan 3 juta ton CPOK).

Pada kesempatan ini, Gapki memberikan revisi terkait dengan stok dan produksi minyak sawit Indonesia berdasarkan pengumpulan data dan survei di lapangan dari pihak-pihak yang tepercaya selama dua bulan terakhir bekerja sama dengan asosiasi terkait (GIMNI, Aprobi, AIMMI, Apolin, dan BPDPKS). Hasil tabulasi data menunjukkan stok minyak sawit Indonesia pada akhir 2016 sebesar 3,75 juta ton. Produksi minyak sawit 35,57 juta ton (32,52 juta ton CPO dan 3,05 CPKO).

Stok fisik di lapangan cukup banyak meski produksi tidak tinggi karena carry forward stok akhir 2015 yang memang sangat melimpah. Sepanjang Januari 2017, stok minyak sawit Indonesia tercatat sebanyak 2,86 juta ton. Kinerja ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia naik cukup signifikan ke India dan negara-negara Afrika. India membukukan kenaikan 30% jika dibandingkan dengan Desember 2016 atau dari 519,94 ribu ton naik menjadi 676,17 juta ton pada Januari 2017.

Negara-negara Afrika mencatatkan kenaikan 88% atau dari 110,46 ribu ton pada Desember 2016 menjadi 207,98 ribu ton pada Januari 2017. Harapan cerahnya pasar minyak sawit (crude palm oil/CPO) di tingkat dunia muncul pada awal 2017. Hal itu ditandai dengan harga CPO di pasar global yang terus bergeliat dan animo pembelian minyak sawit juga masih tetap tinggi.

Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan, pada dua minggu pertama Januari, harga CPO positif di kisaran US$790 hingga US$820 per metrik ton. Namun, pada minggu ketiga hingga akhir bulan, harga sedikit menurun dengan bergerak di bawah US$750 per metrik ton.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya