Pemerintah Genjot Ekspor via Aplikasi

MTVN/Ade Hapsari Lestarini
17/3/2017 11:25
Pemerintah Genjot Ekspor via Aplikasi
(ANTARA/Adwit B Pramono)

PEMERINTAH terus mendorong berbagai upaya peningkatan neraca perdagangan. Berbagai terobosan dilakukan, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi sistem informasi berbasis sistem aplikasi.

"Kinerja perdagangan kita selama dua tahun terakhir terlihat membaik. Pemerintah berupaya terus mengendalikan impor, di samping terus meningkatkan ekspor. Pemanfaatan teknologi informasi dengan Aplikasi Dashboard Peningkatan Ekspor dan Pengendalian Impor (PEPI) merupakan terobosan yang harus didukung," jelas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (17/3).

Menurut dia, aplikasi PEPI akan mengumpulkan data ekspor impor, serta mengidentifikasi masalah dan hambatan proses ekspor. Selain itu, aplikasi tersebut mampu memonitor aktivitas ekspor impor yang memperlihatkan perkembangan barang secara spesifik dan periodik, serta mengetahui nilai transaksi dan persentase perbandingan barang.

Oleh karena itu, Mendag mengapresiasi aplikasi yang telah disiapkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini.

Aplikasi ini nantinya mampu menunjang program Pemerintah Provinsi Jatim sebagai upaya peningkatan kualitas produk lokal, khususnya UMKM Jatim, dan melindungi konsumen dari barang-barang impor berbahaya yang masuk ke Jatim," jelas Mendag Enggar.

Menurut data Badan Statistik Pusat (BPS) Jawa Timur, sektor nonmigas pada Februari 2017 mencapai US$1,438 miliar atau naik 12,55% jika dibandingkan dengan Januari 2017. Sementara itu, ekspor sektor industri sebesar US$1,326 miliar atau tumbuh 13,29% daripada bulan sebelumnya.

Dalam kesempatan itu, Mendag sekaligus meresmikan Pusat Logistik Berikat (PLB) PT Indra Jaya Swastika di Tanjung Perak dan melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Antar Pemerintah Daerah/Pelaku Usaha dalam Rangka Ekspansi Gerai Maritim. Rangkaian acara tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Soekarwo dan Perwakilan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Fasilitas PLB diberikan untuk mendukung efisiensi, menurunkan biaya logistik kegiatan industri, mendukung ketersediaan bahan baku, dan mempermudah ekspor dan impor bahan baku. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya