Beleid Penyertaan Modal Start-up Rampung Tahun Ini

Pra/E-4
16/3/2017 06:31
Beleid Penyertaan Modal Start-up Rampung Tahun Ini
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

BADAN Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjanjikan peraturan terkait penyertaan modal negara untuk wirausaha perusahaan rintisan (start-up) dapat rampung pada tahun ini.

Penyertaan modal itu khusus diberikan pada start-up berbasis teknologi daring (internet).

"Dengan regulasi tersebut, setiap start-up yang dinilai memiliki potensi untuk tumbuh bisa mendapatkan penyertaan modal hingga lebih dari Rp2 miliar," jelas Kepala Bekraf Triawan Munaf pada acara acara Scale-up Asia 2017 di Jakarta, Rabu (15/3).

Menurut dia, aturan tersebut penting untuk kepastian hukum dan untuk menjamin pengembangan start-up yang lebih baik. Apalagi, bisnis start-up juga tidak semuanya dapat sukses menjadi perusahaan yang besar.

"Tanpa aturan tersebut, kegagalan bisnis start-up dapat berimplikasi hukum yang justru membahayakan bagi pengembangan wirausaha nasional ke depan," tutur dia.

Saat ini, Bekraf tengah terlibat dan ikut mengkaji aturan tersebut.

Aturan itu nantinya diterbitkan pemerintah dalam bentuk peraturan menteri keuangan.

Selain itu, Bekraf terus berupaya untuk mengubah dan bahkan menghapus berbagai kebijakan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi kreatif, termasuk start-up.

Dia mencontohkan, ada bahan manik-manik dari luar negeri yang sulit masuk ke Indonesia.

Padahal, bahan itu sangat dibutuhkan untuk proses produksi fesyen.

Contoh lain di sektor kerajinan. Ada bahan kayu yang diimpor tertahan terlalu lama di karantina. Akhirnya nilai transaksi US$300 juta hilang karena pembeli membatalkan pesanan.

Karena itu, pihaknya telah membentuk tim dan saat ini terus bekerja untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang menghambat seperti itu.

Pendiri Rekan Usaha Mikro Anda (RUMA), salah satu perusahaan rintis yang bergerak di bidang financial technology (fintech), Aldi Haryopratomo, menyambut baik langkah pemerintah dalam upaya menumbuhkan bisnis start-up di dalam negeri.

"Kami ingin pemerintah dan perbankan dapat bersinergi semua," Aldi menambahkan dengan harapannya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya