Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2017 impor Indonesia mengalami penurunan sebesar 5,96% menjadi US$11,26 miliar jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$11,97 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/3) mengatakan bahwa penurunan impor tersebut akibat dari menurunnya nilai impor nonmigas sebesar 12,93% atau senilai US$1,31 miliar, meskipun impor migas mengalami kenaikan sebesar US$597,9 juta atau 32,71%.
"Nilai impor pada Februari 2017 tercatat US$11,26 miliar atau turun 5,96% ketimbang Januari 2017, namun jika dibandingkan Februari 2016 meningkat 10,61%," kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu (15/3).
Tercatat, impor nonmigas pada Februari 2017 mencapai US$8,83 miliar atau turun 12,93% daripada Januari 2017 yang sebesar US$10,14 miliar. Begitu pula jika dibandingkan dengan Februari 2016, impor nonmigas menurun 2,46%, dari sebelumnya US$9,05 miliar.
Penurunan impor terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik yang mencapai US$287,1 juta, dari sebelumnya pada Januari 2017 tercatat sebesar US$1,35 miliar menjadi US$1,06 miliar.
Sementara impor migas pada bulan tersebut sesungguhnya mengalami kenaikan menjadi US$2,43 miliar atau naik 32,71% ketimbang Januari 2017 yang sebesar US$1,82 miliar. Demikian pula jika dibanding Februari 2016, impor migas naik 116,04%, dari sebelumnya US$1,12 miliar.
Secara kumulatif periode Januari-Februari 2017, nilai impor mencapai US$23,22 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12,51%. Nilai impor golongan bahan baku atau penolong selama Januari-Februari 2017 mengalami peningkatan sebesar 19,19% dan barang modal sebesar 0,34%. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi turun 13,19%.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2017 ditempati oleh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan nilai US$4,87 miliar atau 25,68% dari total impor, diikuti Jepang sebesar US$2,15 miliar atau 11,32%, dan Thailand US$1,38 miliar atau 7,25%. Sementara impor nonmigas dari wilayah ASEAN mencapai pangsa pasar 21,02%, dan dari Uni Eropa tercatat 9,71%. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved