Kinerja Ekspor Februari Turun 6,17%

Antara
15/3/2017 15:40
Kinerja Ekspor Februari Turun 6,17%
(ANTARA)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kinerja ekspor pada Februari 2017 mengalami penurunan sebesar 6,17% menjadi US$12,57 miliar, jika dibandingkan dengan Januari yang mencapai US$13,40 miliar.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/3), Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa penurunan kinerja ekspor tersebut disebabkan turunnya ekspor nonmigas sebesar 6,21% dari US$12,13 miliar menjadi US$11,37 miliar.
"Penurunan sebesar 6,17% akibat musim, migas juga turun secara nilai, dan volume turun lebih dalam," kata Suhariyanto.

Ekspor nonmigas pada Februari 2017 mencapai US$11,37 miliar atau turun 6,21% daripada Januari 2017. Sementara jika dibandingkan dengan kinerja pada bulan yang sama tahun lalu, ekspor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 11,55% dari sebelumnya US$10,19 miliar. Tercatat, penurunan terbesar untuk ekspor nonmigas pada Februari 2017 ketimbang bulan sebelumnya terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$316,0 juta atau mencapai 99,12%.

Ekspor nonmigas Februari 2017 terbesar adalah ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yakni mencapai US$1,36 miliar, disusul Amerika Serikat senilai US$1,36 miliar dan India US$1,02 miliar. Kontribusi tiga negara tersebut mencapai 32,81% dari total ekspor Indonesia. Sementara ekspor ke Uni Eropa yang memiliki anggota 28 negara, tercatat sebesar US$1,29 miliar.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2017 mencapai US$25,98 miliar atau meningkat 19,20% daripada periode yang sama tahun 2016, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$23,51 miliar atau meningkat 20,11%.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada periode tersebut naik 18,83% daripada periode yang sama 2016, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 20,36% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 28,20%.
Sementara berdasar provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$4,48 miliar atau 17,25%, diikuti Riau US$2,92 miliar atau 11,23%, dan Kalimantan Timur senilai US$2,76 miliar atau 10,63%. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya