Wijaya Karya Buru Pendanaan Rp10 Triliun

Fetry Wuryasti
10/3/2017 06:51
Wijaya Karya Buru Pendanaan Rp10 Triliun
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

EMITEN konstruksi PT Wijaya Karya (Wika) Tbk menargetkan kontrak baru sebesar Rp43,245 triliun, atau naik hampir lima kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Per awal Maret 201 jumlah kontrak baru yang telah diraih perseroan mencapai Rp13,32 triliun, atau sekitar 30,8% dari target.

Direktur Keuangan Wika Steve Kosasih mengatakan pihaknya saat ini melakukan pemfinalan pinjaman sindikasi Rp5 triliun dari beberapa bank dan lembaga keuangan asing. Kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi yang sangat sehat sehingga memudahkan untuk memperoleh pendanaan.

"Ada total tujuh bank. Dananya (sebagian) akan kami gunakan untuk proyek tol yang menghubungkan Samarinda dan Balikpapan. Kami investasi 15% dengan pembangunan sudah berjalan. Kami dapatnya Rp5 triliun, dengan jangka waktu 3 tahun, dan bunga kompetitif 7% hingga 9%. Kami mintanya di bawah 8%," ujar Steve di sela-sela pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia sekaligus pengumuman menyambut HUT ke-57 PT Wijaya Karya, di Gedung BEI, kemarin.

Selain menggaet dana dari perbankan, Wika berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp5 triliun dengan jangka waktu 5 tahun sampai 10 tahun.

"Kami yakin obligasi kami akan memperoleh peringkat yang minimal sama (dengan peringkat perusahaan) atau lebih baik lagi," tandasnya.

Gabungan antara pinjaman sindikasi dan obligasi akan membuat Wika memperoleh dana segar Rp10 triliun.

Tahun ini Wika menganggarkan capital expenditure sebesar Rp12 triliun guna membiayai proyek-proyek yang dimenangi perusahaan.

Perseroan tahun lalu juga mendapat pendanaan yang bersumber dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp2,3 triliun.

Proyek pemerintah

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Wika Bintang Perbowo juga menyampaikan perseroan baru saja mendapat kepercayaan sebagai pemenang tender pengadaan jasa pemborongan pekerjaan pembangunan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran dengan nilai proyek Rp2,17 triliun.

"Kami berharap proyek yang akan berlangsung selama 457 hari kalender kerja ini dapat berjalan dengan baik, tepat waktu dengan hasil yang memuaskan," ujar Bintang.

Perolehan kontrak baru tol tersebut memperpanjang deretan beberapa kontrak yang telah diraih sebelumnya, antara lain pembangunan integrated tank storage terminal, Trans-Park Cibubur, PLTU 1 x 1.000 Mw di Cilacap, Jakarta International Equestrian, Jetty and Logistic Services di Lamongan, Jembatan Soebada di Timor Leste, jalan dan Jembatan Natar Boa di Timor Leste, pembangunan PLTU 1 x 100 Mw di Sulawesi Selatan, serta jalan dan penataan Pantai Kuta, Mandalika di Lombok.

"Tahun 2017, kami memproyeksikan target laba sekurang-kurangnya sebesar Rp1,219 triliun, atau naik 20,45% dari pencapaian 2016 sebesar Rp1,012 triliun," tambah Bintang.

Diproyeksikan, kontrak yang dikerjakan perseroan akan mencapai Rp102,94 triliun atau 25,3% jika dibandingkan dengan kontrak tahun lalu sebesar Rp83,29 triliun.

Komposisi perolehan kontrak baru 2017 berasal dari kontrak proyek pemerintah 29,8%, BUMN 30%, dan swasta 40,2%.

(B-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya