Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TREN perekonomian Indonesia ke depan dinilai masih melemah sebab terimbas kondisi ekonomi internasional. Menurut Chief of Advisory Board Indonesia Research and Strategic Analysis (IRSA) Faisal Basri, pelemahan ekonomi Indonesia itu harus disadari pengambil keputusan agar tidak memaksa mengebut pertumbuhan. "Jadi, tidak bisa Presiden memaksakan (percepatan pertumbuhan)," ujarnya dalam diskusi di Jakarta, kemarin (Selasa, 6/3).
Menurut Faisal, sering kali yang diserukan pemerintah bahwa ekonomi naik. Diakui Faisal, hal itu benar secara tahunan. Namun, data kuartal menunjukkan ekonomi Indonesia terus menurun. "Tugas kami kasih alternatif cara baca yang lain," tuturnya.
Faisal melihat perlambatan ini terjadi karena tiga sektor turun utama pertumbuhan Indonesia tidak kunjung naik, yaitu agrikultur-kehutanan-perikanan, pertambangan, dan industri manufaktur. "Padahal, tiga sektor ini hajat hidup 2/3 masyarakat Indonesia."
Sebaliknya, sektor perbankan dan industri asuransi tumbuh 8,9%. Begitu pula servis jasa, informasi dan komunikasi, konstruksi, dan perdagangan menunjukkan kenaikan. Padahal, sektor-sektor itu hanya melingkupi sepertiga penghasilan masyarakat.
"Akibatnya, ketimpangan memburuk. Meski pemerintah mengumumkan ketimpangan membaik, turun terus di bawah 0,4, yaitu ke 0,39, pemerintah memakai data pengeluaran, bukan ketimpangan pendapatan dan kekayaan," tambahnya.
Faisal menerangkan penurunan rasio Gini terjadi karena pangsa pasar orang terkaya turun 20% akibat penurunan bisnis komoditas. Sementara itu, pangsa pasar 40% masyarakat menengah naik, sedangkan ekonomi 40% masyarakat bawah terus turun. (Try/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved