Inalum Geber 3 Proyek Besar

MI
08/3/2017 08:05
Inalum Geber 3 Proyek Besar
(Petugas melakukan proses penyimpanan sementara aluminium ingot di pabrik peleburan PT Inalum, Batubara, Sumatra Utara---ANTARA/Irsan Mulyadi)

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan melaksanakan tiga proyek besar di Sumatra Utara (Sumut). Salah satunya pengembangan industri alumunium dan fasilitas pendukung dengan hasil 500 ribu ton per tahun di area lahan 253 ha.

Itu disampaikan Dirut PT Inalum Winardi Sunoto saat mewakili pihaknya menerima Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH) dari Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi, di Medan, kemarin. SKKLH itu diberikan pemerintah provinsi Sumut untuk tiga proyek Inalum.

Di samping pengembangan industri, Inalum berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Proyek lain yang akan dijalankan ialah pembangunan pusat riset, politeknik, hotel, dan lain-lain sebagai pusat pendukung di kawasan Inalum, di Kecamatan Sei Suka, Batubara. "Kami berterima kasih kepada Pemprov Sumatra Utara yang memberikan SKKLH sesuai dengan waktunya untuk pengembangan proyek Inalum yang kita harapkan 2021 terealisasi semua.

" Dalam kesempatan itu, Tengku mengatakan pemberian SKKLH membuktikan dukungan pemprov kepada Inalum, yang sekaligus diharapkan bisa mempercepat pembangunan di Sumut.

Sementara itu, Badan Otorita Asahan akan menyerahkan 1.200 ha lahan aset ke Inalum dari total lahan 1.450 ha. "Saat ini masih dalam proses pendataan aset sebelum diserahkan yang direncanakan dilakukan April," kata Ketua Badan Otorita Asahan Effendi Sirait.

Penyerahan aset ke Inalum dilakukan pascaberalihnya pengelolaan Inalum dari Badan Otorita Asahan ke Inalum yang menjadi BUMN.

Di lain hal, pemerintah kembali mendapatkan pengelolaan saham Rp624 juta dan aset PT Aldevco setelah secara resmi dilakukan penyerahan saham atas nama Abdoel Raoef Soehoed dan Trenggana kepada Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN). Penyerahan itu sesuai dengan akta wasiat pendiri PT Aldevco yang juga Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan III.

Abdoel ialah pendiri PT Aldevco pada 29 Februari 1988. Pendirian perusahaan itu tidak menggunakan anggaran negara serta bertujuan memasarkan alumunium produk PT Inalum yang menjadi jatah pemerintah. PT Aldevco mencetuskan pendirian PT Asahan Aluminium Alloys (PT AAA) pada 1989 untuk melakukan usaha cast dan alloy sehingga setiap hasil produksi PT Inalum tidak harus diolah di Jepang, tapi bisa di Indonesia.

Dirjen Kekayaan Negara Sonny Loho mengatakan pemanfaatan aset dan saham PT Aldevco akan dibicarakan secara internal dengan salah satu opsi pengelolaan untuk melanjutkan kemajuan industri alumunium di Indonesia. (PS/Dro/Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya