Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) menurut rencana akan melakukan initial public offering (IPO) pada 2018. "Hal ini dilakukan agar bank tersebut semakin maju dan berkembang dengan cepat," kata Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey di Manado, kemarin (Selasa, 6/3).
Untuk itu, kata dia, mulai dilakukan berbagai persiapan dari sekarang agar pada 2018 mendatang badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut bisa masuk bursa IPO, sebab tidak mudah untuk melakukannya. "Pemegang saham sepakat untuk Bank Sulutgo IPO pada tahun mendatang," ungkapnya.
Selain itu, Bank Sulutgo dinilai layak menjadi perusahaan publik karena sudah memiliki modal inti di atas Rp1 triliun atau masuk kategori BUKU II, kelompok bank bermodal inti Rp1 triliun-Rp5 triliun.
Untuk itu, pihak lainnya seperti Mega Corpora diperlukan untuk mempercepat Bank Sulutgo bisa masuk pasar modal. Direktur Utama Bank Sulutgo Jeffry Dendeng mengungkapkan keinginan dari pemegang saham untuk IPO akan didukung penuh oleh direksi dengan memerlukan persiapan yang dibutuhkan sehingga bisa berjalan dengan baik.
"Kami akan melakukan pembenahan agar Bank Sulutgo bisa IPO," ungkapnya. Saat ini pemegang saham mayoritas Bank Sulutgo ialah Pemprov Sulut dengan persentase 35,33%.
Kemudian pemegang saham utama lainnya ialah PT Mega Corpora sebanyak 24,9%. Secara keseluruhan, Bank Sulutgo dimiliki 25 pemegang saham dengan total modal disetor sebanyak Rp771,22 miliar. Modal inti telah mencapai Rp1,2 triliun.
Saat ini jumlah BPD yang masuk ke bursa saham baru tiga perusahaan, yakni Bank Jabar, Bank Jatim, dan Bank Banten. Khusus Bank Banten, masuknya emiten itu ke bursa lebih disebabkan Pemerintah Provinsi Banten membeli saham Bank Eksekutif yang diubah menjadi Bank Banten.
Kinerja keuangan dari tiga BPD yang saham mereka sudah terdaftar di bursa cukup baik, kecuali Bank Banten. Dua bank daerah itu berhasil meraih laba di atas Rp1 triliun.
Bank Jabar berhasil meraih laba Rp 1,56 triliun atau naik 14,4%. Bank Jatim berhasil meraih laba Rp1,03 triliun atau naik 16,25% dari periode sebelumnya. Bank Banten masih harus berupaya menekan kerugian dari beban operasional sebelumnya. Per kuartal 3 2016, Bank Banten mencatat rugi Rp180 miliar. (Ant/B-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved