Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH tengah menyusun rumusan kebijakan untuk mengombinasikan kuota dan tarif bea masuk bagi impor komoditas pangan.
"Penentuan kuota dan tarif itu ada rumusnya. Sedang disusun saat ini dan akan segera disampaikan," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Bali, kemarin.
Lewat pengaturan kuota dan tarif, pemerintah berharap lebih berdaya dalam mengendalikan harga.
Saat ini, kata Enggar, pihaknya masih berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lain dan akan dibahas dalam rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian.
Setelah memiliki rumusan baku, yang menurutnya akan ditetapkan segera, tarif impor akan ditentukan agar tidak ada pihak yang mengambil untung berlebihan.
Dalam skema kombinasi, Kementerian Perdagangan merancang adanya pengenaan tarif atas impor komoditas pangan yang sudah melebihi kuota.
"Antara lain yang berkaitan dengan impor, misalnya, gula. Kita belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri dan kita tidak mungkin melepaskan begitu saja. Jadi, kita ada kuota dan tarif yang nanti kita formalisasikan," jelas Enggar.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengungkapkan skema kombinasi kuota dan tarif bea masuk impor untuk komoditas pangan merupakan satu langkah baru yang memang mesti diterapkan agar kebijakan importasi lebih akurat.
"Kita memang ingin impor tidak dibuka terlalu lebar. Harus dihitung kebutuhan nasional itu berapa. Sistem kuota harus dilakukan, tapi tarif juga bisa diterapkan supaya keduanya bisa setel dan kita tahu berapa kebutuhan sesungguhnya," ujar Herman kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.
Dengan skema tarif, lanjutnya, industri dalam negeri bisa mendapat keuntungan karena harga komoditas yang masuk bisa lebih terjaga sehingga produk lokal bisa bersaing dengan harga kompetitif.
"Jangan sampai produk impor membanjiri pasar, menekan industri lokal. Itu yang membuat masa depan produk pertanian kita suram," tegas Herman.
Walakin, ia meminta pemerintah merumuskan kebijakan itu dengan matang agar tidak membebani industri lokal dan konsumen di kemudian hari.
"Harus ada penilaian harga rata-rata, harus ada penghitungan rasionalitas terhadap keekonomisan industri dalam negeri. Komoditas jagung, misalnya, harga rasionalnya berapa, lalu daging juga berapa, itu yang harus diperhatikan. Kalau tidak, ya kocar-kacir industri kita."
Korsel
Indonesia kembali memanfaatkan kerja sama kemitraan ASEAN-Korea Centre (AKC) 2017 untuk memacu ekspor ke Korea Selatan.
Itu diungkapkan Sekretaris Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Ari Satria dalam siaran pers, kemarin.
Dalam program kerja AKC 2017, Indonesia akan berpartisipasi aktif pada pameran Global Game Exhibition 2017 di Busan dan penyelenggaraan joint workshop produk makanan dan kemasan makanan bagi UKM di Jakarta dan Makasar.
"Sejak kerja sama kemitraan ASEAN-Korea terjalin pada 1989, Korea menjadi mitra dagang terbesar ke-5 bagi ASEAN dan ASEAN mitra dagang ke-2 bagi Korea pada 2015," ungkap Ari.
Targetnya, pada 2020 perdagangan ASEAN-Korea akan bernilai US$200 miliar lewat ASEAN-Republic of Korea Free Trade Agreement.
Pada Januari-November 2016, perdagangan Indonesia-Korea surplus US$253,58 juta atau naik 136,26% dari setahun sebelumnya.
Sementara itu, Sekjen AKC Kim Young-sun mengatakan Korea Selatan komit terus meningkatkan kerja sama ASEAN dengan menetapkan bujet KAC US$5,7 juta (6,6 miliar KRW) untuk membiayai 20 program kerja 2017.
"AKC akan memprioritaskan program-program kebudayaan untuk memperingati 50 tahun ASEAN dan ASEAN-ROK Culture Year Exchange," jelasnya.
(Pra/Ire/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved