Conergy Bangun PLTS di Pulau Sumba

PERUSAHAAN global penyedia listrik berbasis tenaga surya, Conergy, berhasil merampungkan pembangkit listrik tenaga Surya (photovoltaic) berskala besar pertama di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Fasilitas tenaga surya ini dibangun atas kerja sama dengan PT Buana Energi Surya Persada.

“Kami hendak memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah ini,” ungkap Presiden dan CEO PT Buana Energy Surya Persada Ruco Syah Alam melalui keterangan resmi, kemarin.

Proyek ini merupakan proyek berskala besar Co­nergy yang pertama di Indonesia. Proses konstruksi mulai dilakukan pada September 2016 dan selesai pada bulan lalu dengan total investasi sebesar US$ 2,2 juta atau setara Rp28 miliar.

Pembangkit listrik tenaga matahari ini dapat memberikan pasokan listrik lebih dari 1.400 Mwh per tahun dan dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik bagi sekurangnya 11.600 rumah tangga di Sumba.

Energi listrik yang dihasilkan dari fasilitas tenaga surya ini akan dijual kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui perjanjian jual beli jangka panjang dan akan menambah pasokan listrik di Pulau Sumba. Pembangkit listrik ini juga akan menggantikan produksi emisi gas rumah kaca hingga 920 ton setiap tahun atau setara dengan menghindari emisi dari sedikitnya 250 kendaraan per tahun.

“Sumba memiliki rata-rata pancaran sinar matahari sebesar 5 kwh/m/hari dan radiasi sebesar 1.000 watt/m selama 5 jam setiap harinya.”

Presiden Conergy APAC A­lexander Lenz mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang kaya akan sumber daya energi baru terbarukan. Pemanfaatan sumber daya ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pasokan energi bagi negara, mendiversifikasi bauran ener-gi dan memfasilitasi pertumbuhan serta perkembangan ekonomi.

“Melalui proyek ini kami dapat memberikan kontribusi untuk merealisasikan proyek 35.000 Mw,” tutur Lenz. (Tes/E-4)