Pembelian Harga Gabah Petani Naik

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) memperbolehkan Badan Urusan Logistik (Bulog) menaikkan harga pembelian gabah dari petani. Dengan demikian, Bulog bisa membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga 20%-30% lebih tinggi daripada Rp3.700 per kg. Harga Rp3.700 per kg diatur dalam Inpres No 5/2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.

"Bulog bisa membeli GKP dengan harga 20%-30% lebih tinggi daripada harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp3.700 per kg," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada rapat koordinasi membahas Percepatan Serap Gabah dan Pengamanan Harga 2017, di Jakarta, Kamis (23/2).

Penyesuaian tersebut pun dibarengi dengan pelonggaran rafaksi penyerapan GKP, yaitu Bulog diperkenankan untuk membeli gabah dengan kadar air di atas 25%. Sebelumnya, sesuai dengan inpres, Bulog hanya diperbolehkan membeli gabah dengan kadar air maksimal 25%. Kebijakan menaikkan HPP dan refrasi kadar air dilakukan demi mempercepat penyerapan gabah dan menyelamatkan harga gabah dari petani yang tengah mengalami penurunan akibat kelebihan produksi dan datangnya musim hujan.

Dengan kebijakan tersebut, Kementan mematok target penyerapan gabah kering giling pada periode Maret-Agustus 2017 sebesar 8,6 juta ton atau setara beras sebanyak 5,461 juta ton. "Oleh Presiden Joko Widodo untuk menetapkan HPP gabah dan beras selama enam bulan ini guna menyerap seluruh hasil petani. Kewenangan itu akan berupa keppres yang ditindaklanjuti dengan permentan pelonggaran rafaksi. Bulog akan ditugasi menyerap gabah petani dengan kadar air di atas 25%," tambah Amran.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan penaikan kadar air gabah di atas 25% akan meningkatkan biaya produksi beras. Hanya, dia tidak tahu persis berapa signifikan kenaikan ongkos produksi bila kadar air gabah makin tinggi. "Kalau kadar air sampai 25%, harganya Rp3.700 per kg. Kalau kadar airnya 30%, saya jadi nambah beli air 5% dong. Ongkos buang airnya jadi nambah 5%. Nah, penambahan ongkos ini sedang dihitung di Kementan," ucap Djarot.

Karena itu, dia mengusulkan pemerintah memberi subsidi beras atau memberikan jaminan kredit kepada Bulog. Senada, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menilai gabah yang memiliki kadar air tinggi akan meningkatkan ongkos produksi karena butuh proses pengeringan lebih lama. Dia menaksir penambahan ongkos produksi sebesar Rp50 per kg.

Pelimpahan kewenangan
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian Musdhalifah Machmud menambahkan, kewenangan Mentan menaikkan harga HPP hanya berlaku selama enam bulan. Selama ini, penetapan HPP dikeluarkan presiden berupa instruksi presiden (inpres) berdasarkan rekomendasi dari Mentan. Namun, karena adanya musim penghujan, banyak gabah yang kadar airnya naik sehingga harga gabah di 41 kabupaten anjlok di bawah HPP.

Karena kondisi itu, pemerintah memutuskan penetapan HPP sementara waktu diserahkan ke Mentan. "Sekarang kan lagi panen raya, tapi banyak hujan dan banjir. Sementara, Mentan sudah ditugaskan untuk mendorong penyerapan seluruh gabah petani. Kasihan kan sudah nanam," tukas dia. (E-4)