Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KURSI Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) kini masih kosong sepeninggal Chappy Hakim. Di tengah kisruhnya isu perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), beredar nama Tony Wenas bakal menjadi pucuk pimpinan tertinggi perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
Nama Tony sebenarnya tidak asing di sektor pertambangan. Dia diketahui sempat menjabat sebagai Excecutive Vice President & Director PTFI pada 2001-2010. Dia juga pernah menjadi CEO PT Vale Indonesia Tbk periode 2010-2011.
Saat dikonfirmasi, pria yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) enggan berkomentar.
“Saya gak berani komentar soal Freeport. Kan sekarang di RAPP,” ujar Tony saat ditemui di Jakarta, Kamis (23/2).
Begitu ditanyakan kesiapan bila menjadi Presiden Direktur PTFI, lagi-lagi Tony berkilah tak mau berspekulasi terlalu dini. Meski saat ini bergelut di sektor industri manufaktur, Tony mengaku kerap berdiskusi dengan para pelaku di sektor pertambangan.
“Belum tahu. Yang jelas sampai sekarang saya memang biasa kumpul dan ngobrol dengan komunitas tambang,” selorohnya.
Seperti diketahui, Chappy Hakim mengumumkan kemundurannya pada 18 Februari lalu seiring panasnya hubungan PTFI dengan pemerintah. Dia kemudian kembali ke posisi semula sebagai penasihat perusahan.
Sebelumnya, CEO Freeport-MacMoran Richard C. Adkerson menilai pengunduran diri Chappy sebagai keputusan individu yang wajar. Dalam keterangan resmi, Chappy mengungkapkan keputusannya mempertimbangkan kepentingan keluarga dan perusahaan. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved