BKPM-Kemenpar Promosikan Sektor Pariwisata kepada 400 Investor

Fetry Wuryasti
23/2/2017 12:03
BKPM-Kemenpar Promosikan Sektor Pariwisata kepada 400 Investor
(Antara/Wira Suryantala)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal bersama Kementerian Pariwisata proaktif tengah memasarkan potensi investasi di sektor pariwisata dan infrastruktur pendukungnya kepada 400 lebih investor dan calon investor yang hadir Regional Investment Forum (RIF). Dari jumlah tersebut 50% merupakan investor asing.

Rangkaian kegiatan RIF selain forum bisnis dengan pembicara utama Menteri Pariwisata Arief Yahya, juga terintegrasi dengan one on one meeting, serta pameran produk-produk perusahaan penanaman modal unggulan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengemukakan bahwa sektor pariwisata merupakan ujung tombak baru dari upaya pemerintah untuk meningkatkan penanaman modal. “Sektor pariwisata dan ini yang tidak kalah pentingnya yakni infrastruktur pendukung akan menjadi sektor prioritas untuk menarik investor asing dan domestik," ujarnya dalam siaran pers kepada media, Kamis (23/2).

Menurut Thomas, peluang-peluang usaha yang muncul dari infrastruktur pendukung harus dimanfaatkan oleh investor secara optimal. "Prospek sektor ini sangat besar bila melihat data-data yang ada. Pertumbuhan investasi sektor ini mencapai 18% per tahunnya," jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, BKPM juga telah mencatat 70 pertemuan one on one meeting baik antara investor dengan pemerintah daerah maupun investor dengan perusahaan lokal. Pertemuan one on one meeting tersebut bertujuan untuk mempromosikan potensi investasi pariwisata dan infrastruktur pendukungnya di daerah kepada existing investor maupun calon investor baik domestik maupun asing.

Selama lima tahun terakhir kontribusi sektor pariwisata pada total realisasi investasi berada di level 2,2% atau Rp 51,2 triliun. Dari data BKPM tahun 2016 investasi sektor pariwisata PMDN mencapai Rp 2,2T, sementara PMA Rp 12,8T, sehingga total investasi sektor pariwisata Rp 15,0T.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam paparannya menyampaikan bahwa sektor pariwisata adalah alat yang paling murah dan mudah bagi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendapatkan devisa asing serta menciptakan lapangan kerja.

Arief mengemukakan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia pada tahun 2015 jauh di atas pertumbuhan pariwisata di Asean dan dunia. "Secara umum sektor pariwisata tumbuh 10,3%, di atas ASEAN yang tumbuh 5,1% dan dunia di level 4,4%," jelasnya.

Sementara terkait dengan infrastruktur pendukung, infrastruktur dasar, yang juga dikenal dengan JALI yaitu jalan, air, listrik dan internet, saat ini sudah menjadi kebutuhan mendasar. “Investasi JALI itu menjadi tugas pemerintah. Yang mengisi dan menghidupkan kawasan dengan amenitas itu, harus menggerakkan private sector,” ujarnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya