Tol Solo-Kertosono Aktif saat Lebaran

Anastasia Arvirianty
21/2/2017 11:23
Tol Solo-Kertosono Aktif saat Lebaran
(Sejumlah kendaraan pribadi melintas di Jalan Tol Solo-Kertosono wilayah Sawahan, Ngemplak, Boyolali ---ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

PERKEMBANGAN pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) dinilai berjalan lancar. Pengerjaan ruas tol tersebut terus dipercepat demi mengejar target dapat digunakan pemudik pada Lebaran Juni 2017 ini.

"Setidaknya secara fungsional tol ini sudah bisa dipakai para pemudik pada Lebaran tahun ini," sebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat melihat langsung pembangunan jalan tol tersebut, di Solo, Jawa Tengah, kemarin (Senin, 20/2).

Jalan tol Solo-Kertosono terbagi dalam dua ruas, yakni ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,25 km dan ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km. Menurut rencana, jalan tol tersebut baru bisa beroperasi penuh paling lambat awal 2018 nanti.

Dalam kunjungannya kali ini, Basuki menyusuri langsung ruas tol Solo-Ngawi mulai simpang susun Kartosuro hingga Ngawi.

Ia meninjau beberapa titik untuk melihat kualitas pekerjaan, mendengarkan penjelasan dari pelaksana proyek, dan memberikan arahan terkait dengan kendala yang dihadapi.

"Ini kunjungan saya yang kelima untuk mengecek progres pembangunan jalan tol Solo-Ngawi. Ditargetkan, bisa dilalui pemudik dari Kartasura-Ngawi untuk menghindari kemacetan di sekitar Kota Solo yang padat. Nanti pada Mei 2017, akan kami cek lagi progresnya," kata Basuki.

Menurut Basuki, dengan kunjungan rutin ke lapangan, berbagai masalah yang dihadapi dapat dicarikan solusinya yang tepat dan cepat, dengan tetap berpegang pada peraturan dan prosedur yang berlaku.

Hal itu seperti yang dilakukan Menteri Basuki menghubungi via telepon Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk meminta izin agar konstruksi jalan tol tetap dapat dilakukan secara paralel dengan proses administrasi pembebasan lahan milik kedua lembaga pemerintah tersebut.

Pembebasan lahan
Dalam pengerjaan jalan tol itu, dana pembangunan yang disalurkan berasal dari APBN dibantu pihak swasta. Pihak pemerintah membangun sebagian jalan tol dari Colomadu hingga Karanganyar yang meliputi Solo, Kartasura, dan Kabupaten Karanganyar sepanjang 91 km, dengan progres fisik pembangunan sudah mencapai 97,2%, dan terdiri dari 16 overpass.

Setelah Karanganyar, jalan tol kemudian disambung ke Ngawi yang pengerjaannya dilakukan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ). PT SNJ bertanggung jawab untuk membangun ruas tol mulai Karanganyar sampai Ngawi sepanjang 70,30 km yang terbagi menjadi dua paket.

Paket 1 yakni ruas dari Karanganyar-Mantingan sepanjang 35,15 km dengan progres lahan 91,7% dan konstruksi 73%, serta paket 2 yakni ruas Mantingan-Ngawi sepanjang 35,15 Km, progres lahannya saat ini sebesar 92,4% dan konstruksi 48,8%.

"Pada paket 1, lahan yang belum bebas berada pada lokasi pembangunan 30 overpass yang akan dibangun. Sementara itu, untuk paket 2, konstruksi terkendala lahan yang belum bebas yang tersebar di beberapa titik," tutur Direktur Utama PT SNJ David Wijayanto pada kesempatan yang sama. Sisa pembangunan yakni ruas Ngawi-Kertosono dikerjakan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).

Direktur Utama PT NKJ Iwan Mudyarno mengakui masih ada kendala beberapa lahan warga dan tanah kas desa (TKD) yang belum bebas. Untuk TKD sudah disiapkan tanah pengganti senilai Rp9,6 miliar.

"Semua sudah dalam proses. TKD sudah tinggal membayar, akan dibayar pada Rabu (22/2) menggunakan dana talangan dari badan usaha jalan tol (BUJT), kalau tanah warga juga sudah dibayar, terkendalanya lebih kepada menunggu untuk panen," terang Iwan.(E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya