Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HARGA gabah pada panen perdana tanam rendeng di Desa Tirtasari, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, Jawa Barat anjlok. Padi yang ditanam para petani selama tiga bulan tersebut hanya dihargai Rp3.500 per kilogramnya oleh tengkulak.
Petani asal Desa Tirtasari, Rahmat,33, mengakui murahnya harga gabah saat ini merupakan ulah permainan tengkulak. "Padahal gabah kami tidak jelek kualitasnya. Rata-rata yang paling bagus hanya ditawar Rp3.500. Sedangkan yang jelek ditawar Rp3.200 perkilogram," kata Rahmat kepada Media Indonesia, Selasa (14/2).
Rahmat mengaku harga gabah pada panen kali ini tidak sebanding dengan mahalnya perawatan pada masa tanam. "Karena kami harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mengendalikan hama wereng yang menyerang tanaman padi kami saat masa tanam," terang dia.
Namun diakui Rahmat, hasil panen padi pada musim ini tergolong sangat baik. Di lahan milik negara ya seluas 2 ha pun dapat menghasilkan gabah sebanyak 12 ton atau rata-rata per hektare menghasilkan 6 ton.
"Panen juga sangat bagus, cuma penentuan harga aja yang keterlaluan dari para tengkulak. Gabah kita juga nggak terlalu basah," tuturnya.
Berbeda dengan Rahmat, justru sejumlah petani di Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan kebanjiran rezeki dengan tawaran gabah yang cukup tinggi. "Alhamdulillah panen kami ditawar Rp4000 hingga Rp4200 perkilogram," ujar Ace Sugianto.
Ace mengungkapkan, harapan para petani sendiri adalah mahalnya harga gabah dapat terus berlangsung. "Mudah-mudahan saja HPP (harga pembelian pemerintah) dapat tinggi, jadi petani nggak rugi," pungkasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved