Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BANK Indonesia (BI) mewaspadai adanya peningkatan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada tahun ini. Meski demikan, BI berpendapat kondisi transaksi berjalan akan tetap terjaga dengan baik.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan tahun lalu defisit transaksi berjalan di kisaran US$12 miliar. Sementara itu, tahun ini defisit transaksi berjalan diperkirakan meningkat hingga US$23 miliar.
"Defisit transaksi berjalan yang sudah rendah bahkan di bawah US$17 miliar, di 2017 ini akan meningkat defisitnya menjadi US$22 miliar hingga US$23 miliar," ujarnya di Fairmont Hotel, Jakarta, kemarin.
Akibatnya, defisit neraca transaksi berjalan terhadap produk domestik bruto (PDB) akan meningkat.
Jika tahun lalu defisit neraca berjalan terhadap PDB 1,8%, tahun ini defisit neraca berjalan diperkirakan meningkat jadi 2,4% atau masih di bawah target pemerintah sebesar 2,5% dari PDB.
"Secara umum kita melihat kondisinya tetap terjaga, yang perlu diperhatikan mungkin defisit transaksi berjalannya akan membesar," jelas dia.
Sebaliknya, neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami perbaikan signifikan sepanjang 2016. Jika pada 2015 neraca ini sempat defisit US$1 miliar, BI neraca pembayaran mencetak surplus US$12 miliar di 2016.
"NPI itu bagus sekali, kita yang tahun lalu over all neraca pembayaran kita kan minus US$1 miliar. Sekarang ini di 2016, itu ada di kisaran US$12 miliar. Jadi, artinya surplus. US$12 miliar surplus," ucap Agus. Agus menduga perbaikan pada neraca pembayaran disebabkan masuknya dana transaksi keuangan yang cukup banyak pada tahun lalu, terutama berkat program amnesti pajak yang mengundang dana-dana parkir kembali masuk sistem keuangan nasional.
"Jadi, kita sambut baik dan ini dalam banyak hal juga didukung kuatnya dana transaksi dan keuangan kita. Itu kekuatan yang baik," lanjutnya.
Sebelumnya, pada 2015, BI mencatat neraca pembayaran minus US$1 miliar. Sementara itu, pada tahun lalu transaksi berjalan terhadap PDB memegang rekor sehingga CAD turun 0,8%. (Fat/Mtvn/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved