Larangan Terbatas Momok Bongkar Muat

MI
07/2/2017 10:02
Larangan Terbatas Momok Bongkar Muat
(Antara/Rivan Awal Lingga)

MENKO Perekonomian Darmin Nasution mengatakan waktu bongkar muat yang terdapat di berbagai pelabuhan (dwelling time) di Indonesia saat ini secara rata-rata ialah 2,9 hari. Angka tersebut menunjukkan perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya yang di atas 4 hari. Presiden Joko Widodo menargetkan dwelling time bisa turun lagi di bawah 2 hari.

"Dwelling time sudah ada perbaikan. Sekarang rata-rata 2,9 hari. Namun, persoalan lebih besar daripada sekadar dwelling time. Kami ingin melihat seperti apa sistemnya bekerja dan apa saja yang bisa ditangkap. Apa saja yang kerja, apakah makin baik atau tidak?" ujar Darmin seusai memantau dasbor dwelling time bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Kantor Indonesia National Single Window (INSW), Jakarta, kemarin.

Menurut Darmin, sistem dwelling time saat ini sudah cukup baik. Namun, ia juga risau mengenai masalah larangan terbatas. Larangan terbatas itu bukanlah komoditas yang dilarang, melainkan ada saja prosedur yang dibuat dan kemudian menjadi semacam tata niaga. Larangan terbatas, sempat membaik dari 51% menjadi 32% saat paket kebijakan 1-14 dijalankan. "Jangan sampai upaya satu tahun lebih memperbaiki, tiba-tiba menghadapi kemunduran. Kami simpulkan bahwa harus cepat ada koordinasi untuk menyelesaikan hambatan yang mulai bertambah itu," tuturnya.

Oleh karena itu, sejumlah kementerian terkait agar segera rapat koordinasi ihwal hambatan yang ada untuk meningkatkan kualitas dwelling time. Pada otoritas pelabuhan, ada 18 kementerian/lembaga yang terlibat menangani masalah pabean. Semuanya akan mengacu kepada kebijakan single risk management, terkait perizinan masuk dan keluar barang di pabean. Dalam national single risk management, yang sudah diputuskan sejak tahun lalu, setiap kementerian/lembaga punya standar pengukuran risiko yang sama untuk menghemat waktu.

Ketua Satker INSW Djatmiko mengatakan, sampai hari ini INSW telah melayani 95% volume ekspor impor di 21 pelabuhan Indonesia. Larangan terbatas diakuinya semakin banyak akhir-akhir ini.(Try/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya