Bisnis Wajib Bereksperimen dengan Inovasi Teknologi

Anastasia Arvirianty/E-4
04/2/2017 06:45
Bisnis Wajib Bereksperimen dengan Inovasi Teknologi
(MI/Duta)

TEKNOLOGI yang semakin berkembang menuntut para pengusaha pengembang gawai untuk terus melaju berpacu dalam era digital.

Bahkan, perusahaan gawai tercanggih pun tetap harus menyesuaikan diri dengan perkembangan sepanjang waktu.

Hal itu demi menunjang tingkat kebutuhan para pengguna yang semakin kompleks.

Lalu, apakah digital benar-benar diperuntukkan bisnis ataukah sesuatu yang muncul dan ditemukan di dalam dunia analog?

Sebuah buku baru yang berjudul Building Digital Culture: A practical guide to successful digital transformation, yang ditulis Daniel Rowles dan Thomas Brown, mengeksplorasi bagaimana sebuah perusahaan digital memastikan kesuksesan mereka dengan kerap melakukan perubahan.

"Banyak industri, ketika gangguan teknologi datang, mencoba untuk secara aktif menolak kebutuhan pelanggan. Pelanggan telah memutuskan mereka ingin sesuatu yang berbeda dan reaksi perusahaan adalah untuk mengabaikan perubahan dan melanjutkan apa adanya," ujar sang penulis dalam bukunya.

Namun, lanjutnya, dalam banyak kasus, organisasi mungkin tidak aktif menolak, tapi waktu untuk mengejar antara perubahan pasar dan perubahan perusahaan terlalu besar.

Hal tersebut bahkan juga dialami oleh merek seperti Apple.

"Perubahan sangat sulit untuk dikejar," kata Simon Thompson, yang memegang peran senior e-commerce di perusahaan dari 2009 hingga 2011, dan ada di sana untuk peluncuran iPad di 2010.

Thompson, yang kini menjabat sebagai kepala global perdagangan digital di HSBC, dan berbicara secara umum dan tidak secara khusus tentang merek perbankan, menambahkan, bisnis seharusnya bereksperimen dengan inovasi.

Perusahaan gawai hendaknya menempatkan beberapa taruhan di luar sana yang Anda tidak tahu bagaimana akan membayar, lanjut dia.

Namun, dia mendesak perusahaan untuk memastikan bahwa investasi digital dibayar kembali dengan cepat.

"Digital bukanlah teori masa depan lagi, itu ada di sini, sekarang, itu di mana-mana, itu terjadi, jadi saya tidak berpikir ada alasan lagi untuk tidak memberikan beberapa manfaat sekarang, baik untuk pelanggan atau pemegang saham. Hari-hari itu menjadi proyek panjang 10 tahun dengan jutaan dolar AS mendukungnya," pungkas sang penulis.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya