Grab bakal Benamkan Investasi Rp9,3 T

Adhi M Daryono
03/2/2017 10:32
Grab bakal Benamkan Investasi Rp9,3 T
(Antara/Widodo S Jusuf)

PENYEDIA aplikasi pemesanan kendaraan berbasis daring, Grab, memberikan komitmen investasi sebesar US$700 juta atau kurang lebih setara dengan Rp9,3 triliun di Indonesia selama 4 tahun mendatang.

Salah satu tujuan investasi tersebut ialah untuk pembangunan pusat research and development (R&D) atau riset dan pengembangan.

Group CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan, selain akan menambah lapangan kerja dari sektor pengemudi, pihaknya juga akan membuka lapangan kerja bagi para engineer atau tenaga teknisi di Indonesia.

"Indonesia ini memiliki para engineer muda yang sangat potensial. Selain akan membuka lapangan kerja untuk mereka, kita juga akan buka research and development untuk mereka mengembangkan kreativitas," kata Anthony saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, kemarin.

Pertumbuhan bisnis Grab di Indonesia, kata Anthony, sangat pesat. Dia mengatakan, selama 2016, Grab Bike dan Grab Car mampu tumbuh mencapai 600%. Potensi itu yang coba dikembangkan pihaknya.

Dalam kesempatan sama, hadir pula Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong. Lembong mengatakan pemerintah menyambut baik penanaman investasi oleh Grab di Indonesia. Apalagi investasi dilakukan untuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

"Investasi US$700 juta adalah suatu yang sangat besar. Kami apresiasi Grab atas komitmen itu. Bagi saya, ini sangat cocok untuk pengembangan tenaga vokasional yang mengandalkan keah-lian," ujar Lembong.

Lembong mengatakan salah satu kendala dalam investasi ialah masih rendahnya kemampuan tenaga kerja.

"Salah satu kendala investasi ialah isu tenaga kerja. Skill kita masih kurang. Contohnya saja Pak Antony Tan bilang ke saya, mereka ini enggak tahu bagaimana caranya menyalakan smartphone (ponsel pintar). Maka dari itu vokasional saat ini sangat dibutuhkan," kata Lembong.

Menurutnya, Grab merupakan fitur jasa yang padat karja untuk lapangan kerja.

Diapresiasi
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roslani yang juga hadir di acara itu mengemukakan dirinya mengapresiasi upaya Grab. Rosan menyebutkan saat ini jumlah lulusan yang siap kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia setiap tahunnya.

"Saya tadi bicara dengan Anthony, dengan investasi US$700 juta ini nantinya bisa menciptakan lapangan kerja mencapai 100 ribu orang, ini luar biasa," ujarnya.

Tak hanya itu, dengan fasilitas R&D yang akan dibangun di Jakarta, Rosan berharap itu menjadi fasilitas yang bisa digunakan bagi para technopreneur Indonesia yang ingin mengembangkan inovasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pun menyambut baik rencana Grab membangun pusat riset di Indonesia. Menyusul Apple yang sebelumnya telah lebih dulu mengumumkan komitmen serupa, Rudi berharap pembangungan R&D center akan menjadi tren di kalangan perusahaan teknologi asing yang beroperasi di Indonesia.

Ia pun menganjurkan Grab agar mempertimbangkan lokasi di luar Pulau Jawa apabila berminat membangun pusat riset kedua setelah di Jakarta. Hal tersebut, menurut dia, akan membantu pemerataan teknologi agar tak melulu berpusat di Jawa, khususnya Jakarta.

"Indonesia ini bukan cuma Jawa. Kita juga punya talenta di Indonesia bagian timur, misalnya," kata Rudiantara. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya