Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MENJELANG perayaan Tahun Baru Imlek, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita optimistis gejolak harga kebutuhan bahan pokok yang signifikan tidak akan terjadi. Namun, pemerintah mewaspadai salah satu komoditas, yakni gula, dengan melakukan pengendalian melalui penetapan harga eceran tertinggi (HET).
"Kita akan lakukan koordinasi dengan menetapkan HET gula. Kita lakukan pengendalian yang mengedepankan aspek pemerataan," ujar Enggar, sapaan akrabnya, dalam kick off Pasar Murah Artha Graha Peduli (AGP) di Jakarta, kemarin.
HET gula yang ditetapkan pemerintah ialah pada kisaran Rp12.500 per kilogram. Selain gula, pemerintah turut mengatur harga tiga komoditas pangan lainnya, yaitu beras, bawang merah, dan daging sapi. Pengaturan formulasi harga mengakomodasi harga di tingkat petani (floor price) dan harga di tingkat konsumen (ceiling price). Pihaknya berharap momentum perayaan Imlek tidak diiringi dengan kenaikan harga komoditas pangan utama.
"Kita lihat beras stabil, minyak goreng dan gula juga. Lalu untuk daging sapi yang beku kita buat HET sekitar Rp80 ribu per kg."
Lebih lanjut, Enggar mengungkapkan kondisi harga sejumlah komoditas pangan rata-rata stabil. Akan tetapi, tidak dapat dimungkiri gejolak luar biasa terjadi pada komoditas cabai rawit yang meroket di atas Rp100 ribu per kg. "Kami ingin masyarakat bergeser konsumsi jenis cabai lainnya seperti keriting atau hijau. Itu kan kenaikannya tidak signifikan," tuturnya.
Enggar juga mengapresiasi upaya pihak swasta dalam meredam gejolak harga pangan. Seperti tindakan AGP yang menggelar pasar murah di 850 titik di 34 provinsi untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
"Saya mengapresiasi respons cepat Pak Tommy Winata (Bos Group Artha Graha) dalam melakukan kegiatan pasar murah. Kick off-nya juga serentak di delapan provinsi. Harga-harga bahan pangan yang dijual membuat saya terkejut karena jauh lebih murah," puji Enggar.
Meroketnya harga cabai rawit menjadi atensi AGP dengan memberikan subsidi Rp65 ribu per kg. Bila harga cabai rawit di pasar menyentuh Rp135 ribu per kg, di pasar murah, cabai berharga Rp70 ribu per kg.
Di Sumatra Selatan (Sumsel), harga cabai cenderung fluktuatif. Bahkan, harganya di pasar tradisional sempat mencapai Rp120 ribu per kilogram karena suplai cabai hanya 10 ton per hari, sedangkan kebutuhan cabai 25 ton per hari. "Ada kekurangan pasokan hingga 15 ton per hari di Sumsel," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Permana, di Palembang, kemarin.
Diduga, berkurangnya pasokan disebabkan hasil cabai di Sumsel dikirim ke luar daerah. (Tes/DW/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved