Perbankan Diminta Perbesar Kredit UKM

14/1/2017 12:32
Perbankan Diminta Perbesar Kredit UKM
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

PRESIDEN Joko Widodo meminta perbankan meningkatkan pertumbuhan kredit ke sektor produktif bukan konsumtif.

"Pertumbuhan kredit 2017 ditargetkan 9%-12%, tetapi ja-ngan ambil 9%, ambil 12%-nya. Tolong arahkan ke usaha kecil, usaha mikro, dan petani untuk sisi produktif, bukan konsumtif. Kejar mereka, data dan alamat kumpulkan. Jangan menunggu," kata Jokowi dalam pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Menurut Jokowi, kini jumlah UMKM mencapai 57,9 juta.

Namun, tidak semua bisa mengakses perbankan baik untuk modal maupun investasi.

Karena itu, perbankan harus memperbesar penyaluran kredit ke usaha kecil.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan sektor keuangan di suatu negara ibarat darah pada tubuh manusia.

Ekonomi negara tidak bisa berjalan tanpa perbankan.

Orang menilai sehatnya suatu negara dari kurs, harga saham, cadangan devisa, dan defisit keuangan. I

ndonesia berusaha memosisikan kondisi ekonominya di tengah, tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak buruk.

"Pertumbuhan dan pendapatan hampir Rp4.000 (triliun) (PDB). Kita berusaha keras mencapai pertumbuhan yang baik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk untuk menyatukan semua sektor keuangan dan mengoordinasikannya."

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyampaikan penyaluran kredit kepada usaha kecil menjadi prioritas.

"Tahun ini kami menginisiasi program pendampingan inklusi keuangan. Termasuk menyederhanakan proses penawaran melalui registrasi elektronik. Perusahaan daerah dan UMKM mudah memperoleh pembiayaan dari pasar modal."

Muliaman melanjutkan indeks literasi keuangan nasional meningkat dari 21,8% pada 2013 menjadi 29,7% pada tahun lalu.

Adapun indeks inklusi keuangan nasional meningkat dari 59,7% menjadi 67,8% di periode waktu yang sama.

Dengan demikian, target indeks inklusi keuangan 75% di tahun ini dapat tercapai. (Nur/Try/Tes/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya