Antam Lacak Tambang Emas Baru

Bayu Anggoro
13/1/2017 06:31
Antam Lacak Tambang Emas Baru
(ANTARA/Audy Alwi)

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjalin kerja sama dengan Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengeksplorasi sumber tambang emas baru.

Kesepakatan kerja sama itu tertuang dalam nota kesepahaman bersama keduanya, di Bandung, Jawa Barat, Kemarin.

Penandatanganan MoU itu dilakukan Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman dan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial.

Menurut Tedy, sinergi kedua pihak itu bertujuan memetakan sekaligus meneliti area potensi atau prospek di daerah-daerah seluruh Tanah Air yang memiliki cadangan emas.

Seluruh proses penelitian sampel, sambung dia, dilaksanakan di Badan Geologi.

"Kita mencari sumber tambang baru khususnya emas. Kalau mencari sendiri kan prosesnya lama. Dengan kerja sama ini kita bisa memanfaatkan peta geologi untuk mencari wilayah yang memiliki potensi," ujar Tedy seusai acara penandatangan.

Dalam teknis kerja sama di lapangan nanti, sampel yang digali akan dianalisis di laboratorium Badan Geologi.

Setelah ditentukan titik atau daerah memiliki kandungan emas di daratan, sambung Tedy, pihak Antam akan mengeksplorasinya dengan lebih detail lagi.

"Target jumlah titik yang bisa dieksplor ya sebanyak-banyaknya. Kalau ketemu sumber emasnya, bisa langsung kita segera operasikan," ucap Tedy.

Eksplorasi tambang baru ini, lanjut Tedy, juga mendesak karena pada 2021 perizinan tambang emas milik Antam di Bogor akan berakhir.

Pada saat ini, kata dia, Antam memiliki tiga tambang emas yang beroperasi.

Namun, karena izin tambang emas di Bogor habis, harus dicari sumber baru sebagai penggantinya.

Biaya eksplorasi tambang baru tersebut, lanjut Tedy, memang paling besar dan mahal.

Namun, Antam sangat membutuhkan kegiatan eksplorasi tersebut untuk keberlanjutan perusahaan.

Potensi

Pada kesempatan serupa, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial menambahkan pengembangan teknologi eksplorasi di bidang geologi ini selaras dengan kebijakan sektor ESDM, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pasokan energi dan sumber daya mineral melalui peningkatan eksplorasi dan produksi bagi kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Menurut Ego, pada 2015 pihaknya telah mengidentifikasi Indonesia memiliki potensi sumber daya emas mineral emas sebanyak 6.513 ton dan cadangan sebesar 2.537 ton.

Basis data yang ada di Badan Geologi nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan rekomendasi wilayah kerja dan pengembangan usaha mineral logam dasar.

Di antaranya emas, perak, tembaga, besi, mangan, dan logam lainnya.

"Ini penandatangan tahap kedua. Sebelumnya sudah kerja sama pada 2011," katanya.

Badan Geologi, kata dia, dalam kerja sama tersebut mengeluarkan peta prospek rekomendasi wilayah izin yang dilelang sekitar 14 lokasi.

Setelah kerja sama, langkah selanjutnya ialah penelitian bersama dengan menggunakan fasilitas milik geologi.

(Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya