Realisasi Kredit Sepanjang 2016 Capai 9%

ANGKA final dari realisasi penyaluran kredit industri perbankan selama 2016 mencapai target yakni 9%. Padahal, pada November, realisasinya baru mencapai 8,5%.

“Kredit di akhir tahun naik 9%. Saya kira itu bagus karena di beberapa bulan sebelumnya masih rendah 7% lalu naik 8%. Tapi, di akhir tahun, kredit di 9%,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat ditemui di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (6/1).

Sementara itu, Perry juga mengungkapkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mendekati realisasi kredit.

“(Realisasi kredit) delapan koma sekian persen. Itu artinya intermediasi di perbankan baik. Itu konfirmasi yang kami sampaikan sebelumnya,” sebut Perry.

Salah satu bank yang berhasil menyalurkan kredit lebih tinggi dari realisasi industri secara keseluruhan adalah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Menurut Direktur Utama Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, sepanjang 2016, Mandiri berhasil menyalurkan kredit 10-11%.

Atas dasar realisasi yang baik itu, Tiko optimistis, tahun ini, kredit bisa tersalur 13% lebih tinggi dari tahun lalu. Untuk mencapainya, sektor infrastruktur masih diandalkan beserta dengan sektor-sektor potensial lainnya.

“Infrastruktur yang pertama. Yang kedua, selain korporasi itu konsumer, kalau korporasi itu infrastruktur sama sawit mungkin kami sudah agresif. Kalau untuk konsumer, khususnya di KPR, KPR demand sudah meningkat tajam dan mikro masih bagus,” ujar Tiko ditemui usai menghadiri pelantikan Deputi Gubernur Bank Indonesia yang baru di Mahkamah Agung. (OL-3)