Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMBANGUNAN sektor pertanian adalah pintu untuk mengatasi masalah kemiskinan yang sudah menjadi persoalan bertahun-tahun.
Tidak hanya itu, problematika ketimpangan wilayah dan kesenjangan sosial juga dapat terpecahkan jika industri agrikultur semakin diperkuat.
"Kita tidak bisa lagi melihat pembangunan pertanian dengan sebelah mata. Ini harus menjadi alat untuk mencapai kesejahteraan bersama," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian di Jakarta, Kamis (5/1).
Presiden mengungkapkan banyak tantangan yang harus dihadapi untuk meraih itu semua.
Namun, dengan berbagai sumber daya dan upaya yang telah dilakukan dalam dua tahun terakhir, ia yakin kedaulatan pangan bukan hal yang mustahil digapai.
Ia menyoroti setidaknya empat hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat laju pembangunan pertanian, yakni air, embung, infrastruktur pascapanen, dan klastering.
"Saya sampaikan kepada menteri pertanian, menteri desa dan menteri pekerjaan umum, urusi itu yang namanya air, baik yang berkaitan dengan irigasi, waduk, urus itu," tegas Jokowi.
Hal itu menjadi prioritas yang harus dilakukan karena ia meyakini jika ada air yang cukup maka peningkatan produksi pertanian akan mudah dicapai.
"Tidak ada yang lebih penting dari itu. Kalau masalah ini diselesaikan dan air bisa mengalir ke sawah-sawah, saya produksi pertanian akan meningkat drastis," lanjutnya.
Masih berkaitan dengan air, Jokowi menggarisbawahi pembangunan embung yang sangat krusial bagi negara seperti Indonesia yang berada di garis khatulistiwa.
"Tampungan air juga sangat penting terutama di musim kemarau. Kita dianugerahi air yang melimpah tetapi tidak dikelola dengan baik. Dari laporan, baru ada tiga sampai empat ribu embung. Tahun ini, dengan kerja sama menteri pertanian, menteri desa dan menteri PU, 30 ribu embung harus terbangun tahun ini. Baik yang kecil, sedang, maupun agak besar," tegas Jokowi.
Infrastruktur pasca panen seperti platform logistik dan platform retail juga menjadi perhatian presiden.
Pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebutkan dengan dibangunnya infrastruktur pasca panen, efisiensi mulai dari produksi hingga distribusi bisa dilakukan.
"Sehingga mata rantai di lapangan pemasaran yg sekarang dikuasi tengkulak bisa dipendekkan," paparnya.
Adapun, perihal klastering, Presiden mengatakan sudah seharusnya kini setiap wilayah fokus pada satu komoditas utama yang cocok dikembangkan di lokasi tersebut.
"Jangan kita menanam campur-campur sehingga tidak fokus. Kalau misalnya di satu wilayah konsentrasi jagung, jangan diberi tugas tanam yang lain. Biarkan fokus pada jagung dan berikan target yang jelas. Kalau targetnya tidak tercapai, lihat secara detail problemnya apa," ucapnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved