Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
UPAYA penyelamatan PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dengan melakukan restrukturisasi dinilai bukan langkah efektif.
Penyebabnya, skema restrukturisasi yang sudah dibeberkan pengelola statuter AJB Bumiputera dianggap tidak transparan dan mengabaikan stake holders, atau dalam hal ini pemegang polis.
Hal itu disampaikan pengamat asuransi Irvan Rahardjo saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (31/12).
Menurut Irvan, yang dibutuhkan AJB Bumiputera sebenarnya regulasi yang jelas, relaksasi, direkasi yang paham karakter mutual, berintegritas, dan berkompetensi dalam mengelola perusahaan skala besar dengan kompleksitas masalah tinggi.
"Menggerakkan AJB harus paham budaya paternalistik, sedangkan yang terjadi AJB sarat dengan moral hazard dan fraud tidak pernah tersentuh hukum sehingga tidak ada efek jera."
Selain itu, menurutnya, memberikan 100% saham kepada konsorsium perusahaan Erick Tohir pun bukan langkah tepat.
Penyebabnya, Irvan menilai, Erick Tohir belum bisa dimintai konfirmasi terkait dengan siapa anggota konsorsium, apakah dengan suntikan modal Rp2 triliun, atau ia akan menanggung seluruh utang Rp30 triliun.
Sebelumnya, Koordinator Pengelola Statuter AJB Bumiputera Didi Achdijat menjelaskan restrukturisasi itu merupakan skema yang didasarkan atas penilaian kondisi keuangan AJB Bumiputera.
Menurutnya, Erick Thohir dengan konsorsiumnya akan menyuntikkan modal tambahan Rp2 triliun ke PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB), cucu usaha PT Bumiputera 1912, sebuah perusahaan yang dibentuk untuk menyelamatkan AJB Bumiputera dari masalah keuangan.
"Sudah ditandatangani komitmennya Rp2 triliun dan (modalnya) akan masuk pada Maret 2017," kata Didi. (Media Indonesia, (29/12/2016).
Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani melihat, inisiatif Erick Tohir untuk menyuntikkan dana kepada AJB Bumiputera dinilai hal yang baik.
"Saya memang belum tahu siapa saja konsorsiumnya. Namun, bagi saya, baguslah Erick Tohir itu. Nanti dia akan menyuntikkan dana dan mengganti manajemen AJB," tutur Firdaus.
Tumbuh gemilang
Meski ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih di tahun ini, industri asuransi tercatat mengalami pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2016.
Hal itu terlihat dari tingginya total pendapatan asuransi, baik asuransi jiwa, umum, dan syariah.
Dalam evaluasi kinerja industri jasa keuangan pada Jumat (30/12), Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad memaparkan, pada IKNB khususnya industri asuransi, pihaknya mencatat sampai November 2016 lalu, risk-based capital (RBC) industri asuransi masih terjaga pada level yang tinggi, yakni 509,82% untuk asuransi jiwa dan 266,1% untuk asuransi umum.
"Selain itu, segi penetrasi tercatat tumbuh 0,45% dari 2,29% menjadi 2,74%," ujar Muliaman.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan total pendapatan industri asuransi jiwa di kuartal III 2016 meningkat Rp158,65 triliun atau naik 78,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015.
Sementara itu, jumlah hasil investasi tercatat telah mencapai Rp386,18 triliun atau meningkat 25,7% dari sebelumnya, Rp307,29 triliun pada 2015.
"Peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang meningkatnya saluran distribusi bancassurance, produk asuransi yang ditawarkan melalui layanan perbankan," ujar Hendrisman dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12). (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved