Nilai Transaksi Tahun ini Diprediksi Melejit

Tesa Oktiana Surbakti
28/12/2016 05:21
Nilai Transaksi Tahun ini Diprediksi Melejit
(ANTARA/Yudhi Mahatma)

Para industrialis berharap sektor e-commerce mampu menjadi salah satu tulang punggung penggerak roda perekonomian.

PERAYAAN Natal dan Tahun Baru menjadi salah satu momentum empuk bagi industri perdagangan dan transaksi elektronik (e-commerce). Industrialis berbasis daring itu menilai tren penjualan tahun ini diprediksi lebih gemilang ketimbang tahun lalu.

"Memang tren belanja Natal dan Tahun Baru pada tahun ini akan lebih baik daripada tahun lalu. Apalagi banyak event atau inisiatif terkait e-commerce," ujar Ketua Umum IDEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia) Aulia Marinto saat dihubungi, kemarin.

Aulia mengungkapkan perkembangan industri e-commerce di Tanah Air kian menggeliat. Terbukti dari ekosistem yang dipenuhi perge-rakan pemain-pemain baru, terutama bentuk toko daring (marketplace). Kondisi tersebut menunjukkan pasar Indonesia masih potensial bagi industri tersebut.

Pihaknya belum bisa memastikan nilai transaksi penjualan pada momentum Natal dan Tahun Baru lantaran masih berlangsung. Namun, Aulia optimistis akan terjadi kenaikan transaksi.

"Ini kan masih berlangsung (perayaan Natal dan Tahun Baru). Kalau diamati promo-promo yang dilakukan juga beragam, ada yang sampai 31 Desember bahkan 5 Januari. Jadi belum bisa dikalkulasi nilai transaksinya," imbuhnya.

Begitu pula terhadap nilai transaksi e-commerce secara keseluruhan pada 2016. CEO Blanja.com itu menekankan, walaupun belum tecermin pasti, penyelenggaraan Hari Belanja Nasional (Harbolnas) yang mencatatkan transaksi Rp3,3 triliun turut mendorong capaian transaksi.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menargetkan nilai transaksi e-commerce 2016 dapat menyentuh US$30 miliar (Rp402 triliun). Target itu terbilang fantastis daripada realisasi transaksi 2015 sebesar US$3,56 miliar (Rp47,7 triliun). "Prediksi kita transaksi e-commerce akan naik ketimbang tahun lalu, cukup signifikan lah," tutur CEO dan Founder of Installment Online Lojai.com Agus Tjandra melalui sambungan telepon.

Mantan Wakil Ketua Umum IDEA itu mengemukakan jelang akhir tahun, transaksi e-commerce akan ditopang sektor reservasi tiket dan hotel (akomodasi), kemudian disusul ritel dan jasa (services). Pasalnya, masyarakat cenderung menghabiskan pengeluaran merayakan liburan ketimbang berbelanja kebutuhan sekunder lain seperti pakaian atau alat elektronik.

Agus berpendapat nilai transaksi e-commerce pada Natal dan Tahun Baru tidak akan terlalu signifikan dengan asumsi antusiasme masyarakat banyak terserap pada penyelenggaraan Harbolnas beberapa waktu lalu.

"Transaksi Natal dan Tahun Baru tidak akan begitu melonjak. Tapi kalau perbandingannya apple to apple (Natal-Tahun Baru 2016 dengan 2015), tentu yang tahun ini lebih meningkat. Prediksi kami naik 25%," urai Agus.

Tulang punggung

Ke depan, para industrialis berharap sektor e-commerce mampu menjadi salah satu tulang punggung penggerak roda perekonomian seiring menggeliatnya pertumbuhan pemain di sektor tersebut. Apalagi, untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,1% dalam APBN 2017, tidak bisa lagi mengandalkan upaya konvensional.

Keniscayaan itu turut berangkat pada iktikad pemerintah membangun eksosistem, perluasan dan efisiensi bisnis melalui penerbitan peta jalan (roadmap) e-commerce yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi jilid XIV. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya