Bank Mandiri Salurkan Kredit untuk KAI

Jessica Sihite
28/12/2016 03:21
Bank Mandiri Salurkan Kredit untuk KAI
(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Hingga Oktober 2016, komitmen pembiayaan Bank Mandiri ke sektor infrastruktur mencapai Rp96,9 triliun.

PT Bank Mandiri (persero) Tbk menyalurkan pinjaman transaksi khusus (PTK) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp1,2 triliun dengan kurun waktu 10 tahun.

SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan pinjaman itu akan digunakan KAI untuk pengembangan usaha perusahaan, yakni pengembangan jalur ganda (double track) Sumatra Selatan dari area pertambangan Bukit Asam (PTBA) di Tanjungenim Baru ke Tarahan, Lampung.

"Ini bentuk partisipasi kami untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur, salah satunya untuk perkeretaapian. Pengembangan double track Sumatra Selatan ini untuk mempercepat pengiriman batu bara dari PTBA ke PLTU Tarahan dan PLTU Suralaya. Bunganya, kita pakai reference rate, ekuivalennya 9,25% per tahun," tutur Alexandra Askandar seusai penandatanganan akta perjanjian kredit PTK antara Bank Mandiri dan KAI di Jakarta, kemarin

Hingga saat ini, kata Alexandra, penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor perkeretaapian mencapai Rp4,8 triliun. Pinjaman itu digunakan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan proyek kereta api.

Menurutnya, tahun depan pihaknya sudah berkomitmen kembali menyalurkan kredit kepada PT KAI. Namun, jumlahnya belum bisa disebutkannya. "Kita sudaha ada rencana lagi nih tahun depan kuartal I untuk perkeretaapian. Kita lihat sektor infrastruktur masih membutuhkan pinjaman, sebagian besar untuk proyek jalan tol, LRT, kereta api, dan lainnya.

"Di kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan PTK dari Bank Mandiri akan menjadi salah satu sumber belanja modal (capital expenditure/capex) investasi KAI pada tahun depan. Selain untuk jalur ganda Sumatra Selatan, PTK akan digunakan untuk pemeliharaan fasilitas-fasilitas stasiun di Palembang.

Untuk pengiriman batu bara, Didiek menyebut pihaknya sudah berkontrak dengan PTBA sebesar 20 juta ton pada tahun ini dan 23,1 juta ton pada tahun depan. "Kredit Rp1,2 triliun ini akan dicairkan sekaligus sebelum akhir tahun ini," tukasnya.

Lebih lanjut, Didiek mengatakan total capex pada tahun depan akan berkisar Rp7,5 triliun. Selain pinjaman dari Bank Mandiri saat ini yang sebesar Rp1,2 triliun, PT KAI juga akan meminta pinjaman dan bank BUMN lain. Pun, pihaknya berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp2 triliun pada tahun depan. "Nanti sisa dari capex akan ada pembiayaan dari internal. Pinjaman perbankan dan obligasi kita rencanakan seimbang," ujar Didiek.

Kredit Korporasi

Bank Mandiri (persero) menyatakan komitmen pembiayaan kredit korporasi sampai triwulan III tahun ini sebesar Rp212,4 triliun atau naik 14,3% dari periode yang sama tahun lalu. Capaian itu dinilai sudah sesuai target penyaluran kredit korporasi Bank Mandiri. "Untuk kredit korporasi, tahun ini kita sudah tumbuh 14,3%. Menurut kita, itu sudah sesuai target," ucap SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar.

Menurutnya, pertumbuhan kredit korporasi tersebut didorong kredit infrastruktur yang naik 53% dari tahun lalu. Hingga Oktober 2016, komitmen pembiayaan Bank Mandiri ke sektor infrastruktur mencapai Rp96,9 triliun.

Alexandra pun menyebut kredit macet (non performing loan/NPL) korporasi sangat sehat, yakni di bawah 1%. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya