Geliat Belanja Warga Tetap Terjaga

Anastasia Arvirianty
27/12/2016 08:48
Geliat Belanja Warga Tetap Terjaga
()

RITUAL belanja masyarakat jelang perayaan hari besar keagamaan menjadi salah satu penopang roda perekonomian nasional. Adanya tawaran potongan harga (diskon) di kala sebagian warga memperoleh tunjangan hari raya (THR) membuat kunjungan ke pusat perbelanjaan di beberapa kota besar pada musim libur Natal ini tercatat mengalami peningkatan rata-rata 10%-20% dari tahun lalu.

”Kunjungan tersebut mulai berlangsung pada Jumat (23/12), khususnya di sore hingga malam hari. Jika dibandingkan dengan hari biasa, peningkatannya sekitar 40%-50%,” ujar Ke­tua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Peningkatan kunjungan terbesar, lanjutnya, dialami gerai makanan dan minuman, disusul tenant fesyen, film, dan mainan anak. Hal itu disebabkan mayoritas masyarakat yang bekerja sudah me­­nerima gaji dan THR.

Ba­nyak­nya diskon akhir tahun yang ditawarkan pengelola pusat perbelanjaan juga mendorong meningkatnya konsumsi ritel.

“Pengunjung juga banyak berasal dari luar daerah dari luar kota yang datang. Untuk mal di Jakarta ada yang datang dari Karawang, Purwakarta, Bekasi. Di daerah lain juga saya kira juga cukup ramai,” pungkasnya.

Ketua APPBI DKI Jakarta Ellen Hi­dayat mengatakan rata-rata mal di ibu kota mengalami kenaikan jum­lah pengunjung sekitar 30%. “Namun, untuk pusat perbelanjaan yang menjadi favorit masyarakat, tercatat mengalami kenaikan hingga 70%,” katanya.

Meski melonjak jika dibandingkan dengan ha­ri normal, menurut pantauannya, kepadatan pengunjung di musim libur tahun ini sedikit menurun ketimbang tahun lalu.
“Penyebabnya situasi ekonomi masih belum sepenuhnya kondusif,” tuturnya.

Dalam pantauan Media Indonesia, di sebuah pusat perbelanjaan besar di Tangerang Selatan, Banten, kemarin, aktivitas perniagaan masih cukup ramai meski tidak seramai Minggu (25/12).

“Puncaknya memang di akhir pekan lalu. Kalau Senin (kemarin), masyarakat lebih banyak memilih beristirahat di rumah dan bersantai sebelum kembali bekerja (hari ini),” kata Ellen.

Omzet ritel tumbuh 10%
Maraknya aktivitas konsumsi pada akhir tahun diyakini mampu meningkatkan penjualan barang ritel di Indonesia. Sampai akhir 2016, penjualan sektor ritel diperkirakan bertumbuh 10% (Rp220 triliun) dari penjualan pada 2015, sebesar Rp200 triliun.

“Saat ini pembelian di ritel pasti ramai, sebab pusat perbelanjaan banyak yang memberikan diskon akhir tahun. Selain itu banyak masyarakat dari daerah yang berkunjung ke tempat-tempat liburan dan membeli oleh-oleh,” kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta, kemarin.

Menurutnya, aktivitas ekonomi di Desember ini, khususnya pembelian ritel, diprediksi naik sebesar 10%-30% jika dibandingkan dengan pada bulan biasa.

“Memang belum ada angka pastinya, tapi perkiraan kami, penjualan ritel di Desember ini sedikit naik penjualan ritel di periode yang sa­­ma di 2015,” urainya.
Namun, para pelaku usaha ritel ju­ga mewaspadai masih adanya per­­lambatan ekonomi yang akan mempengaruhi daya beli masya­rakat, terutama untuk kebutuhan nonprimer. (E-3)

arvirianty@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya