Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PERUSAHAAN susu asal Selandia Baru, Fonterra, akan mengoptimalkan produktivitas pabrik pengolahan dan pengemasan yang dibangun di Cikarang, Jawa Barat. "Pabrik di Cikarang dengan kapasitas produksi 100 ribu pak per hari saat ini masih sekitar 60%-70%. Kami tengah fokus menggenjot agar kapasitasnya bisa maksimal," kata Corporate Communication Manager PT Fonterra Brands Indonesia Andriani Ganeswari di Jakarta, kemarin.
Andriani menuturkan, fasilitas pengolahan dan pengemasan yang diresmikan September 2015 itu masih perlu dikembangkan. Salah satu upaya yang telah dan terus dilakukan ialah dengan mengembangkan produk susu siap minum, meski harus menggandeng pihak ketiga di Gresik, Jawa Timur. "Pengembangan produk susu UHT sudah berjalan lama, tapi bukan dari pabrik sendiri. Kalau fasilitas kami sendiri adanya di Cikarang, itu yang akan terus kami optimalkan," ujarnya.
Pabrik pengolahan dan pengemasan yang pertama didirikan di Indonesia itu menghabiskan investasi sekitar Rp340 miliar. Pabrik pengolahan dan pengemasan di Cikarang merupakan salah satu investasi terbesar Fonterra di ASEAN dalam kurun 10 tahun ini. Ekspansi ke Indonesia dinilai sangat diperlukan lantaran Indonesia masuk 10 besar pasar terbesar Fonterra di dunia.
"Secara investasi, yang di Cikarang jadi yang terbesar. Kami juga ada pabrik di Malaysia dengan kapasitas yang lebih kecil," katanya.
Fasilitas di Cikarang yang dikhususkan untuk produk susu bubuk dengan merek Anlene, Anmum, dan Boneeto itu, lanjut Andriani, memang khusus diperuntukkan bagi pasar domestik. Selain memproduksi tiga merek susu, perusahaan itu juga bekerja sama dengan hotel, industri makanan dan restoran cepat saji untuk mendistribusikan produknya.
Untuk susu, 65% bahan bakunya diimpor dari Selandia Baru, sedangkan 35% sisanya dipenuhi produk lokal seperti pengemasan, gula, dan perisa.
"Permintaan susu masih tinggi, tapi suplai yang bisa dihasilkan peternak lokal rendah sehingga mau tidak mau impor harus dilakukan."(Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved