Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BANK Indonesia (BI) memperkirakan jumlah uang beredar atau uang yang diedarkan (UYD) pada liburan perayaan Natal dan pergantian tahun ini mencapai Rp620 triliun-Rp630 triliun.
Jumlah tersebut meningkat 6%-7,5% dari periode 2015 yang mencapai Rp586,7 triliun.
"Perkiraan naiknya kebutuhan uang tunai karena kita lihat kondisi ekonomi baik dan bertumbuh," ujar Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Yudi Harymukti di Jakarta, kemarin.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kekurangan uang tunai dan kebutuhan penarikan uang tunai masyarakat baik secara langsung maupun melalui perbankan, BI menyiapkan pasokan uang tunai sekitar Rp88 triliun hingga Rp94 triliun.
Jumlah pasokan uang tunai itu naik 10% dari antisipasi pada 2015 yang sebesar Rp85,6 triliun meskipun transaksi nontunai masyarakat mulai menggeliat tahun ini.
"Meski mulai banyak transaksi nontunai karena pemulihan kondisi ekonomi, kebutuhan penarikan uang tunai masyarakat juga masih banyak," kata Yudi.
Bank Sentral, lanjutnya, mengestimasi kebutuhan penarikan uang tunai meningkat 3%-10% karena beberapa faktor, seperti lebih banyaknya hari libur pada Desember 2016 sebanyak sembilan hari, jika dibandingkan dengan 2015 yang sebanyak tujuh hari.
Selain itu, ujar dia, hal tersebut disebabkan gencarnya pencairan anggaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
"Kebutuhan uang tunai juga meningkat karena mulai beredarnya 11 pecahan rupiah baru tahun emisi 2016 dan penambahan titik dan frekuensi penukaran baik dari BI maupun perbankan," lanjut Yudi.
Sementara itu, untuk jadwal layanan operasional, BI tetap buka selama libur nasional pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Penetapan itu dibuat berdasarkan pedoman pemerintah terkait dengan hari libur nasional dan cuti bersama 2016 serta dalam rangka menyediakan infrastruktur bagi pelayanan kepentingan transaksi perbankan untuk masyarakat.
Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayar BI Ery Setiawan mengatakan kegiatan Operasional Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), kegiatan Operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), layanan kas, serta transaksi operasi moneter rupiah dan valas perbankan akan libur pada 26 Desember.
"Untuk kegiatan operasional BI-RTGS dan BI-SSSS akan tetap beroperasi secara normal pada 21, 22, 23, 27, 28, 29, dan 31 Desember 2016," jelas Ery.
Kegiatan operasional SKNBI pada 23, 27, 28, 29, dan 30 Desember 2016 akan berjalan normal.
Sementara itu, pada 31 Desember 2016, layanan akan beroperasi dalam rangka kegiatan tutup tahun pemerintah dan memfasilitasi pembayaran uang tembusan tax amnesty tahap II.
"Untuk operasional perbankan menjadi pertimbangan dan kewenangan masing-masing bank," tandasnya.
Dorong interkoneksi
Untuk mengembangkan interkoneksi dan interoperabilitas sistem pembayaran di Indonesia, BI memfasilitasi nota kesepahaman yang kemarin diteken empat bank dan tiga prinsipal nasional.
Empat bank itu, yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BCA, bertindak sebagai acquirer dan mewakili 75% transaksi debit dalam negeri.
Sementara itu, para prinsipal, yakni Artajasa Pembayaran Elektronis, Alto Network, dan Rintis Sejahtera, bertindak sebagai switching.
Nota Kesepahaman itu diharap mengakselerasi pengembangan national payment gateway (NPG).
NPG ialah suatu sistem yang memproses transaksi pembayaran melalui berbagai instrumen, secara elektronik.
"Dengan adanya NPG, masyarakat dapat melaksanakan transaksi nontunai dalam negeri dari bank mana pun, menggunakan instrumen dan saluran apa pun secara efisien," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam siaran pers bank sentral.
(Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved