Pendampingan untuk Dorong Produksi Pangan Olahan Lokal

21/12/2016 09:27
Pendampingan untuk Dorong Produksi Pangan Olahan Lokal
(MI/ATET DWI PRAMADIA)

Peningkatan kemampuan produksi dan daya saing produk olahan pangan akan menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat. Ketersediaan produk lokal pun akan mendorong geliat ekonomi nasional yang terbebas dari ketergantungan importasi menuju kedaulatan pangan.

Langkah tersebut mulai dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian yang menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) untuk meningkatkan daya saing pangan olahan dari sektor peternakan.

“Ini untuk mempercapat keluarnya izin edar bagi unit pengolahan hasil (UPH) peternakan supaya hasil olahan peternakan dapat memiliki nilai tambah,” ujar Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita di Jakarta, kemarin.

Selama ini, UPH kerap kesulitan mendapatkan izin edar produk olahan dari Badan POM ataupun dinas kesehatan dari sisi biaya dan administrasi. “Sebagian besar dari mereka juga tidak memenuhi persyaratan teknis standar bangunan dan sarana serta prasarana pengolahan. Proses produksi belum memenuhi cara produksi pangan olahan yang baik,” tuturnya.

Kedua lembaga itu akan memberi pendampingan kepada seluruh UPH di Tanah Air sehingga hasil olahan mereka dapat bersaing di pasar nasional. “Bahkan tidak menutup kemungkinan merambah ekspor.”

Sejatinya, sejak 2004 Kementan telah memfasilitasi bangunan dan alat pengolahan susu, daging, unggas, serta telur kepada 372 UPH peternakan. Namun, sebagian besar produk olahan UPH itu belum memiliki sertifikat izin edar untuk jaminan keamanan dan mutu.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan telah memperpanjang izin impor daging kerbau dari India dari Desember 2016 menjadi semester I 2017. Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, kemarin, perpanjang-an izin dilakukan lantaran kuota 70 ribu ton hingga Desember 2016 belum terealisasi.

“Desember-Januari 2017 masuk 48 ribu ton. Bisa saja lebih dari 70 ribu ton bila kebutuhan belum tercukupi. Untuk Natal dan tahun baru pasokan dan harga daging akan stabil,” urainya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menandaskan realisasi izin impor daging kerbau hingga Desember sudah mencapai 40 ribu ton. (Jes/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya