Investasi, Penentu Rapor 2017

Jessica Sihite
15/12/2016 08:55
Investasi, Penentu Rapor 2017
(ANTARA /Prasetyo Utomo)

LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,6% pada 2017 dengan sektor investasi sebagai penentu. Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi (PPE) LIPI Maxensius Tri Sambodo mengakui proyeksi pertumbuhan ekonomi itu terbilang ambisius ketimbang proyeksi pemerintah 5,1%. Namun, dia cukup optimistis ekonomi Indonesia mampu terkerek naik signifikan tahun depan.

“Moderatnya, kita prediksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,45%. Kita berharap besar dengan gelombang investasi dari tahun lalu akan mengakselerasi di tahun yang akan datang. Jadi, ada dampak investasi yang akan kita rasakan,” ucap Max dalam diskusi Outlook Ekonomi 2017 di Kantor LIPI, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, investasi swasta mesti sudah bisa berkembang tahun depan lantaran pemerintah juga sudah mulai membangun infrastruktur dasar. Apalagi, sudah ada berbagai paket kebijakan ekonomi yang memudahkan aktivitas pelaku usaha. “Kami punya keyakinan pelan-pelan swasta yang tadinya wait and see mulai berkiprah.”

Max pun memprediksi Singapura dan Tiongkok masih akan menjadi investor asing terbesar yang menanamkan modal di Indonesia. Meski Tiongkok masih memperketat perdagangan internasional ke negerinya, dia melihat invetasi mereka ke Indonesia akan tetap meningkat.

“Mungkin tidak akan sampai 12%, tapi 4%-5% invetasinya masuk, sudah bagus, terutama investasi untuk penguatan infrastruktur, dan sektor manufaktur. Kita malu sama Vietnam yang sudah bisa mengekspor produk teknologi tinggi, kita stuck puluhan tahun.”

Walakin, dengan adanya pilkada serentak pada 2017, lanjut Max, pemerintah harus mampu menjaga stabilitas politik dari pusat sampai daerah agar investor merasa nyaman berusaha di Indonesia. Pada triwulan III 2016, Badan Pusat Statistik mencatat adanya pertumbuhan investasi 4,06% dari setahun lalu. Investasi merupakan satu dari tiga komponen yang tumbuh positif, dari enam komponen pertumbuhan ekonomi.

Ekonom LIPI Latif Adam menambahkan, peluang mencapai pertumbuhan ekonomi di atas target pemerintah akan semakin besar jika inflasi tahunan bisa dijaga tidak lebih besar dari 4,5%.

Dalam kesempatan terpisah, Gubernur BI Agus Martowardojo memprediksi pertumbuhan kredit perbankan pada 2017 akan membaik. “Tahun ini (kami perkirakan) 7%-9%, tahun depan bisa 10%-12%,” ucapnya seusai rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, laju kredit tahun ini terkendala oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah sehingga memengaruhi permintaan. Bank pun tengah sibuk membereskan kredit seret yang tengah meningkat. Pada akhir triwulan III, rasio non-performing loan (NPL) tercatat 3,1% (gross). “Kami perkirakan di 2017, setelah Juni atau semester I, NPL sudah terkendali dan ekspansi kredit bisa dilakukan.”

FOMC
Menjelang rapat bulanan Federal Open Market Committee (FOMC), pada Rabu (14/12) waktu New York, yang diyakini pasar akan memutuskan penyesuaian ke atas untuk suku bunga acuan (Federal Reserve fund rate/FFR), kurs rupiah yang biasanya melemah kini malah menguat.

Tren itu menurut Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung disebabkan overprice outflow sebagai reaksi atas terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, bulan lalu. Namun, memasuki Desember, investor portofolio kembali masuk ke pasar Indonesia. “Desember ini kita inflow, sudah Rp7 trili­un. Makanya rupiah menguat,” ucap Juda di tempat sama.

Kemarin petang, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 40 poin menjadi 13.281 per dolar AS.

Selain inflow dari penyesuai­an pasar, ada potensi dana repatriasi dari program amnesti pajak. Dari data Ditjen Pajak, tercatat ada repatriasi Rp143 triliun yang harus dituntaskan wajib pajak hingga akhir tahun. Namun, sampai akhir November baru masuk Rp61,1 triliun. Artinya, ada Rp81 triliun yang siap masuk bulan ini. (Fat/Ant/E-1)

jessica@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya