Pertamina Pacu Infrastruktur Energi

Arv/E-3
15/12/2016 08:17
Pertamina Pacu Infrastruktur Energi
(ANTARA/Widodo S. Jusuf)

PT Pertamina (persero) terus menambah infrastruktur dan fasilitas gas, khususnya terminal liquified natural gas (LNG) dan unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRU). Perusahaan energi pelat me­rah itu juga berperan penting dalam pengembangan dan pemakai­an energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

“Kami siap menanamkan investasi di bisnis hulu EBT sebesar US$1,5 miliar hingga 2019, di luar panas bumi. Kami juga tengah membangun FSRU Cilacap berkapasitas 200 juta kaki kubik per hari (mmscfd),” ujar Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani di acara Pertamina Energy Forum 2016, di Jakarta, kemarin.

Hal itu bertujuan mengganti bahan bakar minyak (BBM) agar tetap sesuai target 2018. Di sektor transportasi, Pertamina menyadiakan 56 unit SPBG termasuk mobile refueling unit (MRU) di Jabodetabek, Palembang, Semarang, dan Balikpapan.

Dirjen EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana meminta Pertamina untuk menjadi pemakai (off-taker) produk EBT dan menjadi pengembang panas bumi. “Itu akan memicu badan usaha lain mengembangkan EBT.”

Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar menyatakan sejumlah strategi dilakukan seperti pemerataan satu harga BBM di Indonesia Timur dan perbatasan, serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun ki­lang baru agar target produksi minyak 2 juta barel per hari di 2023 tercapai. “Terobosan dalam menyikapi perubahan perilaku pasar yang sangat dinamis, seperti meluncurkan produk alternatif seperti pertalite, pertamax turbo, dan bright gas 5,5 kg,” kata dia.

Di sisi lain, anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina EP, tercatat sebagai perusahaan berkinerja terbaik 2016 dalam aktivitas eksplorasi. Pertamina EP juga menjuarai ajang ASEAN Risk Management 2016 yang diikuti 23 per­usahaan. “Penghargaan SKK Migas di kategori survei darat terbaik, pengeboran eksplorasi terbaik, dan peringkat kedua pengeboran eksploitasi terbaik memacu kami bekerja lebih keras mencari sumber migas baru,” ujar Exploration and New Discovery Project Director Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, kemarin.

Direktur Pengembangan Pertamina EP Herutama Trikoranto menambahkan, di ajang ASEAN Risk Ma­nagement Award yang kali pertama diikuti, Pertamina EP jadi juara 1 kategori risk technology dan juara 3 kategori risk champion. (Arv/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya