Pemerintah Optimistis Arus Lalu Lintas Berjalan Baik

13/12/2016 08:37
Pemerintah Optimistis Arus Lalu Lintas Berjalan Baik
()

PEMERINTAH sudah siap menghadapi kemungkinan adanya peningkatan arus lalu lintas kendaraan jelang hari raya Natal dan Tahun Baru. Karena itu, pemerintah
lebih optimistis penanganan transportasi untuk Natal dan Tahun Baru pada tahun ini akan lebih baik daripada tahun lalu.

‘’Belajar dari pelaksanaan mudik Lebaran tahun lalu, pemerintah telah belajar titik mana saja yang rawan serta perlu perhatian. Kami yakin penanganan arus Natal
dan Tahun Baru kali ini jauh lebih baik,’’ tutur Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto ketika ditemui usai rapat dengan komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (8/12).

Arie memperkirakan arus kendaraan bakal lebih terfokus pada penggunaan tol. Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai kalangan termasuk pengelola jalan tol, untuk mengantisipasi berbagai skenario yang ada.

‘’Memang amat banyak itu (kendaraan) masuk dari jalan tol. Koordinasi kami dengan Jasa Marga antara lain untuk mengurangi antrean dan kalau terjadi penumpukan di
jalan tol nanti akan dialihkan kemana,’’ ujarnya.

Sejumlah langkah antara lain dilakukan dengan memberikan suatu sistem informasi sehingga pengguna kendaraan tidak terperangkap di jalan tol. ‘’Jadi begitu jalan tol nanti penuh dan macet maka arus kendaraan akan diarahkan ke sejumlah titik oleh petugas polisi sebagai alternatif,’’ ucapnya.

Upaya lain ialah mempersiapkan rest area yang kerap dipadati para pengguna jalan hingga jalanan penuh dan menyebabkan kemacetan di jalan tol. Termasuk pula
di dalamnya, menyediakan tambahan fasilitas toilet portable dan mengaktifkan rest area kelas B dengan peningkatan fasilitas.

‘’Kami juga sudah berdiskusi dengan pihak Jasa Marga untuk menyiapkan bukaan-bukaan (pembatas di jalan tol) sehingga saat terjadi kemacetan, kendaraan bisa berbalik arah. Jadi kendaraan tidak terjebak di tempat tertutup di dalam tol,’’ terang Arie.

Adapun untuk penanganan kemacetan yang terjadi di gerbang tol nantinya pihak pengelola jalan tol melakukan pengalihan arus lalu lintas ketika antrean lebih dari batas tertentu.

‘’Misalnya saja jika antrean terjadi lebih dari 1 kilometer maka nanti akan ada pengaturan tersendiri selain penambahan jumlah gerbang dengan sistem reversible yang
menyesuaikan heavy trafictnya,’’ urai Arie.

Namun, untuk kemacetan di gerbang tol keluar Brebes Timur atau Brexit, Arie mengakui sekarang ini empat fly over untuk mengatasi perlintasan sebidang belum selesai, mengingat targetnya sendiri baru bisa selesai sebelum Lebaran tahun depan. Seperti diketahui, perlintasan sebidang jadi salah satu titik kemacetan parah pada pelaksanaan Lebaran tahun ini.

‘’Lantaran perlintasan sebidang brexit belum selesai yang memang kami targetkan sebelum Lebaran 2017 selesai. Jadi, kami sangat bergantung dari pengaturan lalu lintas. Kalau daerah tersebut penuh, maka jangan dialirkan ke sana. Kami menyiapkan peralatan untuk membantu kepolisian dalam mengatur lalu lintas,’’ terang Arie.

Jalur alternatif
Selain kesiapan jalan tol, Arie mengungkapkan pihaknya pun menyiapkan berbagai jalur alternatif di luar tol bagi pengguna jalan. Pihaknya juga sudah meminta ada perbaikan jalan di berbagai jalur di luar tol dari Bekasi ke Karawang sehingga pemudik yang memakai kendaraan roda empat bisa memanfaatkannya sebagai jalan alternatif.

Untuk kesiapan jalur pantura dan jalur selatan Jawa, dia menyampaikan secara umum jalur tersebut sudah siap untuk dilalui dan dipergunakan. Perbaikannya sendiri sudah dilakukan secara optimal baik dari kualitas jalan maupun sistem drainasenya.

‘’Kalau jalur selatan, kami juga menyiapkan pansela (pantai selatan) lanjutan semuanya. Meski beberapa belum tembus tetapi bisa masuk dulu hingga Jawa
Tengah dan balik lagi ke jalan pansela-nya sendiri. Kalau Jawa Barat semua sudah tembus,’’ ucap dia.

Terkait dengan kondisi jembatan, Arie optimistis tahun ini lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Pasalnya, saat ini tidak ada jembatan yang sedang dalam perbaikan atau dikhawatirkan kondisinya.

‘’Namun, kami terus mengamati beberapa jembatan secara hati-hati salah satunya Cindaga yang masuk pengamatan. Adapun jembatan di Pangandaran sebagai daerah liburan sekarang ini sudah diperbaiki, meski perlu ada penyempurnaan,’’ tuturnya.

Tantangan cuaca
Pada kesempatan itu, Arie menyampaikan untuk penanganan arus kendaraan Natal dan Tahun Baru tahun ini diprediksi menghadapi tantangan kondisi cuaca yang
diperkirakan berada pada kondisi ekstriem dengan hujan lebat.

Maka itu, Kementerian PUPR mengantisipasinya dengan cara menurunkan berbagai alat berat, yang kini sudah disebar di berbagai wilayah rawan tanah longsor
dan banjir. ‘’Kami juga sangat memperhatikan warning dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofi sika) secara garis besar, yang kemungkinan curah hujan
sangat tinggi pada waktu tersebut. Kami menyiapkan semua balai besar wilayah sungai sebanyak 34 di seluruh Indonesia dan balai serta balai besar jalan
nasional untuk mengerahkan alat alat berat di tempat yang berpotensi banjir dan longsor,’’ ujar Arie.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi adanya potensi banjir yang akanmenghadang kelancaran arus lalu lintas pada Km 37 + 500 Jalan Tol Cikampek dan juga potensi banjir di Km 130 Jalan tol Purbaleunyi, pihaknya sudah siap melakukan antisipasi.

“Lokasi banjir di KM 37 + 500 dan di Km 130 Purbaleunyi beberapa waktu lalu sudah kita coba atasi dengan memperbaiki sistem drainasenya. Jasa marga juga
sudah siap dengan alternatif jika memang terjadi banjir akan diputar kemana jalannya,” ujar Arie.

Sebelumnya, ruas Tol Jakarta Cikampek Km 37 + 500 kembali mengalami genangan air setinggi 30 Cm pada November 2016 lalu. Hal itu merupakan pengulangan dari genangan sebelumnya yang terjadi pada Januari 2016 ini. Penyebabnya disebabkan kurangnya serapan air dan hujan deras. Selain itu, Situ Alamsari yang dikelola
oleh pengembang Kawasan Deltamas juga tidak mampu menahan volume aliran air dari kawasan Deltamas dan Situ Rawa Binong sehingga air melimpah ke jalan tol.

Guna mengantisipasi hal tersebut, ke depannya Direktorat Jenderal Bina Marga berupaya meninggikan tanggul kawasan Delta Mas dengan Sheetpile. Selain itu Bina
Marga juga telah membuat sodetan dari Situ Alam Sari menuju ke Kali Cibeet yang sepanjang 3 Km dari Km 37 + 500 di Jalur B hingga Km 40 + 000.

Pihaknya juga menambah kedalaman Rawa Binong yang berada pada Kawasan Delta Mas. Untuk itu masih dalam proses persetujuan izin dari BBWS Citarum.

Adapun untuk Km 130 Purbaleunyi, Arie sudah memerintahkan untuk dilakukan pembuatan tanggul dengan pemasangan batu kali pada Km 130 Jalur A sepanjang 350 meter dan tinggi rata-rata 1 meter.

Selain itu juga dilakukan pemasangan klep saluran air di setiap 25 meternya. Langkah lainnya ialah melakukan pelebaran saluran samping yang semula 1,4 meter menjadi 2 meter dengan kedalaman 1 meter.

Dilakukan pula pemasangan klep saluran air dari badan jalan per 5 meter pada tanggul dengan dimensi panjang sebesar 300 meter dan tinggi sebesar 0,75 meter.
Diharapkan dengan adanya berbagai langkah tersebut bila terjadi curah hujan, pengguna jalan akan bisa melintasi jalur tersebut tanpa gangguan genangan banjir.
(Dro/S-25).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya