Proper Tekan Imbas Negatif di Bisnis Ekstraktif

Dero Iqbal Mahendra
08/12/2016 05:40
Proper Tekan Imbas Negatif di Bisnis Ekstraktif
(ANTARA/ZABUR KARURU)

BISNIS eksploitasi sumber daya alam (ekstraktif) di sektor energi membawa risiko adanya perubahan bentang alam dan dampak terhadap lingkungan.

Karena itu, menjalankan bisnis yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan bukan sekadar kepatuhan terhadap aturan. Lebih jauh, hal itu adalah upaya untuk menciptakan kemakmuran yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Pembuktian kinerja perusahaan itu bisa terukur dengan perolehan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkung-an hidup (proper-LH).

Untuk tahun ini, misalnya, BUMN energi PT Pertamina (persero) mampu meraih 7 proper emas dan 71 proper hijau.

Unit usaha di bawah Pertamina mendominasi peroleh-an proper emas dari total 12 yang diberikan pemerintah pada tahun ini.

Untuk peroleh-an proper hijau, unit usaha di bawah Pertamina meraih 71 penghargaan dari total 172 perusahaan.

"Tujuh proper emas itu membanggakan bagi kami karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hanya memberikan 12 proper emas dari total 2.217 peserta Proper 2015-2016. Ini pengakuan hasil nyata green action Pertamina untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto seusai menerima penyerahan proper yang dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Istana Wapres, Jakarta, kemarin.

Dwi menyebut tahun ini total peserta unit maupun anak usaha Pertamina meningkat, dari 160 menjadi 165 peserta.

Tujuh proper emas masing-masing diraih Refinery Unit VI Balongan, Jawa Barat; PT Pertamian Hulu Energi West Madura Offshore (WMO), Jawa Timur; Badak NGL, Kalimantan Timur; JOB Pertamina Talisman Jambi Merang, Jambi; PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Aceh; Marketing Operation Region IV TBBM Rewulu, DIY; dan PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, Jawa Barat.

Wakil Presiden JK mengapresasi capaian Pertamina yang meningkat dari 6 proper emas tahun lalu menjadi 7 dan diikuti proper hijau yang naik lebih dari 50%.

"Saya ucapkan terima kasih 12 perusahaan yang mencapai proper emas, khususnya ada 7 dari Pertamina. Saya ucapkan selamat untuk Pertamina. Tiga penghargaan proper emas lainnya juga diperoleh BUMN, sedangkan dua lainnya oleh swasta. Artinya, ternyata BUMN, khususnya Pertamina, lebih disiplin daripada swasta," kata Jusuf Kalla.

Siti Nurbaya menyebut pro-per ini, yang dikembangkan sejak 2002, bertujuan mendorong tingkat ketaatan dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi.

PHE incar cadangan baru

Anak perusahaan Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE), mendapatkan kepercayaan pengelolaan dua blok migas, yaitu Blok Abar dan Blok Anggursi.

Keduanya merupakan wilayah kerja migas lepas pantai (off shore) di pesisir Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu, dengan total panjang lintasan 2.990 km.

"Kami tengah menggelar survei seismik 2 dimensi dengan kapal canggih yang dikerjakan seluruhnya oleh anak bangsa di atas 12 mil pesisir pantai," kata Corporate Secretary PHE Edy Sunaedi dalam keterangan resmi, kemarin. (Tes/E-3)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya