Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
HARGA gas yang tinggi membuat industri pupuk di Tanah Air tidak bisa bergerak dengan optimal.
Ketua Presidium Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, industri yang mendukung program ketahanan pangan itu mengalami masa-masa sulit.
"Salah satu penyebab utamanya karena harga gas yang masih tinggi. Kami sudah berikan masukan agar harga gas bisa turun hingga sesuai dengan harga keekonomian yang ideal yakni US$3 per Million Metric British Termal Unit (MMBTU)," ujar Aas.
Dengan harga gas yang masih di kisaran US$6 per MMBTU saat ini, ia mengatakan industri pupuk sulit untuk bergerak dengan maksimal sehingga tidak mampu meningkatkan daya saing.
"Produksi yang tidak maksimal itu jadi alasan yang menjadikan kita kebanjiran pupuk impor. Ini bisa menjadi penambah masalah," tuturnya.
Selain harga gas yang tinggi, kondisi pabrik yang sudah tua juga menjadi satu persoalan utama yang menyebabkan lemahnya produksi.
"Rata-rata pabrik kita usianya di atas 20 tahun dan menggunakan teknologi lama, itu membuat konsumsi gasnya menjadi tinggi, sekitar 35 MMBTU per ton," terangnya.
Padahal, menurutnya, konsumsi gas yang ideal untuk industri pupuk pada saat ini adalah 25 MMBTU per ton.
Untuk mengakalinya, berbagai upaya efisiensi pun dilakukan, baik dengan melakukan revitalisasi pabrik ataupun penghematan biaya distribusi.
"Pupuk Indonesia telah membangun Pabrik Kaltim-5 di Bontang, Kalimantan Timur, yang sudah beroperasi dan Pusri 2B di Palembang, Sumatera Selatan, yang diharapkan selesai pada tahun ini," ujar pria yang juga menjabat sebagau Presiden Direktur PT Pupuk Indonesia itu.
"Semua revitalisasi itu sangat penting agar kami dapat mempertahankan kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan nasional."
Sementara untuk mengefisiensikan kinerja distribusi dan logistik, Kementerian Pertanian meminta perusahaan pupuk untuk menerapkan sistem pergudangan yang lebih baik.
Perusahaan pupuk kini diminta menyediakan stok minimal untuk memenuhi kebutuhan dua minggu ke depan, terutama di wilayah timur Indonesia dan daerah-daerah kepulauan.
Sehingga, jika ada kendala pengiriman, daerah tersebut masih memiliki persediaan tambahan untuk digunakan.
"Kami tentu harus terus berinovasi untuk terus bertahan. Kami tidak bisa hanya duduk diam tanpa melakikan perubahan. Efisiensi, penetrasi pasar, peningkatan pelayanan harus terus diutamakan sehingga tidak ada lagi keluhan tentang ketersediaan pupuk," tegas Aas.
Kapasitas produksi pupuk di Tanah Air tercatat mencapai 13,3 juta ton, baik subsidi dan non subsidi. Adapun, kebutuhannya sekitar 13 juta ton, dengan total yang disubsidi pemerintah 9,55 juta ton. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved