Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tetap konsisten melayani masyarakat berpendapatan rendah, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta masyarakat prasejahtera produktif. Sebagai bagian kontribusi untuk mengubah hidup masyarakat kelas menengah ke bawah, BTPN meyakini keterlibatan langsung dalam memberdayakan nasabah ialah kunci pertumbuhan kinerja bisnis yang prima dan bekelanjutan.
Wakil Direktur Utama BTPN Ongki W Dana mengatakan pihaknya mengimplementasikan model bisnis yang mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis dalam produk, layanan, serta kegiatan sehari-hari. Sinergi antara kedua misi tersebut diimplementasikan melalui Program Daya.
“Kesempatan berbagi dan berinteraksi langsung dengan nasabah mass market juga terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui program Sahabat Daya, BTPN memberikan akses bagi nasabah BTPN Sinaya untuk terlibat langsung memberdayakan,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat, kemarin.
Tidak sekadar membantu pengembangan bisnis, pihaknya juga memberi pelatihan dan pendampingan yang dilakukan secara berkelanjutan dan terukur yang fokus pada kesehatan, kesejahteraan serta pelatihan praktis keterampilan wirausaha.
“Melalui program Sahabat Daya, BTPN memberikan akses bagi nasabah BTPN Sinaya untuk ikut terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah sebagai pelaku UMKM,” ungkap Ongki.
Batik Go Tik Swan
Salah satu upaya pemberdayaan ini diwujudkan dengan menggandeng pewaris Batik Go Tik Swan asal Surakarta, Jawa Tengah, yang konsisten mempertahankan produksi batik tradisional yang dirintis sejak di Surakarta, Jawa Tengah sejak era 1960-an. Dalam acara bertajuk Meet the Post: Batik, Its Philosophy and Empowerment pewaris usaha Batik Go Tik Swan Nugroho berbagi pengalaman terkait upaya pelestarian batik keluarganya.
“Sampai saat ini para pembatik Go Tik Swan tetap harus menggunakan pattern atau desain dari Go Tik Swan asli,” kata Nugroho di Bandung Jawa Barat, kemarin.
Hal itulah, imbuhnya yang membuat batik Go Tik Swan berhasil mengantarkan batik memulai kejayaan di era 1960-1970-an. Sekitar 200 motif batik Indonesia yang diciptakan Go Tik Swan atau Hardjonegoro menjadi primadona wanita kelas atas pada masanya.
Menurut Ongki, dukungan BTPN kepada usaha berbasis warisan budaya seperti batik menjadi kunci pertumbuhan kinerja bisnis yang prima dan berkelanjutan.
“Keterbukaan yang kita utamakan, jadi intinya kita memberikan pemahaman model pembiayaan pemberdayaan kepada nasabah untuk bisa ikut program mengangkat masyarakat prasejahtera menjadi sejahtera, jadi ada jiwa sosial yang ikut ditanamkan di unit bisnis Sinaya ini,” jelasnya.
Hingga Oktober 2016, BTPN bisa meraup dana pihak ketiga sebesar Rp65,2 triliun, naik 10% dari triwulan sebelumnya sebesar Rp59,1 triliun. Sementara jumlah nasabah BTPN WOW sendiri peningkatan mencapai 300% dari jumlah 700 ribu nasabah, menjadi 2,1 juta nasabah. (E-3)
budimulia@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved