Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KELESUAN ekonomi global tampaknya tidak berdampak kepada nafsu berbelanja warga Amerika Serikat (AS). Hal itu ditandai dengan euforia berbelanja warga 'Negeri Pamam Sam' itu pada musim Black Friday, atau musim berbelanja menjelang perayaan Hari Raya Thanksgiving dan Natal.
Black Friday di AS tahun ini menuai penjualan yang meningkat signifikan, 21,6% dari tahun lalu atau senilai US$3,34 miliar dalam satu hari. Angka tersebut baru menjumlah nilai transaksi online (daring) yang dilakukan Adobe.
Selidik punya selidik, kesuksesan besar itu rupanya didorong harga diskon yang lebih bersaing yang diberikan penjual, baik daring maupun retail.
"Jangan pernah membayar penuh. Saya pikir kali ini mereka menawarkan penawaran yang lebih menarik. Mereka betul-betul memberikan perhatian kepada penjualan daring," ujar penduduk New Hampshire, AS, Lisa Collins seperti dikutip Usnews, Minggu (27/11).
Rata-rata, penjual retail menawarkan harga 25,4% lebih rendah untuk komputer tablet, 23,2% lebih murah untuk televisi, dan 15% diskon untuk mainan yang dijual daring.
Dalam dua hari, yakni Kamis (24/11) dan Jumat (25/11), total transaksi daring mencapai US$5,27 miliar. Angka itu jauh dari rekor yang dicetak retail daring raksasa Alibaba pada hari jomlo 11.11 lalu, yakni US$1,4 miliar saja.
Untuk diketahui, Black Friday ialah perayaan belanja yang sudah dirayakan sejak 1932 pada Jumat keempat November setiap tahunnya. Masyarakat AS mulai berbelanja untuk memberi hadiah Natal kepada sanak famili mereka di akhir tahun.
Seiring dengan berjalannya waktu, konsumen bukan hanya mengincar hadiah Natal, melainkan barang-barang favorit yang biasanya dijual musiman.
Salah satunya Walter Reinoso yang langsung menyambangi toko Foot Locker di Union Square untuk membeli Air Jordan 3S True Blues yang sudah diincarnya sejak lama dan dipesan secara daring.
"Sebetulnya sepatu ini diluncurkan 1988 dan sangat langka. Aku harus memesannya lewat aplikasi. Sudah lama saya tidak membeli Air Jordan," ujarnya kepada New York Times, Jumat lalu.
Hal serupa juga dilakukan Amalia Teixeira, pensiunan polisi yang mencari Hatchimal, mainan berbentuk telur, untuk putrinya.
"Saya sudah mengantre sejak pukul 03.30 waktu setempat dan sangat kesal karena tidak kebagian Hatchimal. Sekarang putri saya harus menunggu sampai Januari untuk memperoleh mainannya," keluh Teixeira merasa kesal.
Meski antrean panjang, menurutnya, antrean tahun ini tidak separah tahun lalu, yakni ia menghabiskan US$2.000. "Tahun ini cuma US$700," katanya. (Fathia Nurul Haq/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved